Konflik Rusia Vs Ukraina
Tokoh Pro-Kremlin Mulai Pertanyakan Strategi Putin saat Pasukannya Kalah di Ukraina Timur
Pihak pro-pemerintah Rusia mulai mempertanyakan hingga mengkritik pasukan Putin setelah banyak wilayah yang berhasil direbut kembali oleh Ukraina.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menekankan bahwa operasi militer Rusia di Ukraina akan berlanjut sampai tujuan tercapai.

Senada dengan pernyataan Kremlin, media pemerintah Rusia Rossiyskaya Gazeta pada Senin (12/9/2022) menyebut mundurnya pasukan bukan melarikan diri.
Melainkan strategi pengelompokan kembali untuk mempercepat pembebasan Republik Rakyat Donetsk, wilayah yang dikuasai separatis Ukraina.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev menekankan bahwa tujuan Rusia di Ukraina akan tercapai.
"Meskipun bantuan besar-besaran dari Barat kepada rezim Nazi (di Ukraina) dan tekanan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia, tujuan operasi militer khusus akan tercapai," kata dia.
Namun tokoh media lainnya, seperti pemimpin redaksi RT, Margarita Simonyan, menyerukan tindakan yang lebih drastis.
"Waktunya telah tiba untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut masyarakat kita yang akan memuaskan masyarakat. Mungkin, kita tidak tahu banyak (informasi)," kata Simonyan dalam acara bincang-bincang politik primetime di Rossiya 24.
"(Tetapi) banyak waktu telah berlalu dan masyarakat membutuhkan beberapa jawaban," pungkasnya.
Ukraina Minta Lebih Banyak Senjata

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta negara-negara Barat mempercepat pengiriman senjata di tengah kemajuan pesat pasukannya di wilayah timur.
Pasukan Ukraina saat ini tengah bergerak untuk mengkonsolidasikan kendali atas wilayah di timur laut yang berhasil direbut kembali dari pasukan Rusia.
Baca juga: Menlu AS Sebut Pasukan Ukraina Buat Kemajuan Besar atas Serangan Balasan Terhadap Rusia
Baca juga: Pasukan Rusia Berhasil Dipukul Mundur, Ukraina Desak Barat Kirim Lebih Banyak Senjata Canggih
Dengan mundurnya pasukan Moskow dari benteng utamanya di timur laut Ukraina pada Sabtu (10/9/2022) lalu, pasukan Ukraina berhasil merebut kembali lusinan kota.
Dalam pidatonya pada Senin (12/9/2022) malam, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina telah merebut kembali sekitar 6.000 km persegi wilayah yang sebelumnya dikuasai Rusia.
Tanah yang direbut kembali kira-kira setara dengan area gabungan Tepi Barat dan Gaza.
Diketahui, Rusia menguasai sekitar seperlima Ukraina sejak pasukannya menyerbu pada 24 Februari.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)