Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pasukannya Mundur dari Ukraina, Rusia Andalkan Dukungan China

Pasukan Rusia telah menderita serangkaian kekalahan dan mundur dari Ukraina. Karena itu, Rusia akan mengandalkan dukungan China untuk invasinya.

AFP
Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. - Rusia akan mengandalkan dukungan China setelah pasukannya mundur dari Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia telah menderita serangkaian kekalahan mengejutkan di Ukraina.

Untuk itu, Rusia mengatakan akan mengandalkan dukungan Beijing untuk invasinya menjelang pertemuan penting antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China Xi Jinping minggu ini.

Pasukan Rusia terpaksa meninggalkan kota strategis Izium, benteng utama mereka di timur laut Ukraina, pada Sabtu (10/9/2022) setelah serangan balasan Ukraina yang cepat.

Itu adalah kekalahan terburuk Moskow sejak mundurnya dari Kyiv pada Maret.

Mundurnya pasukan Rusia juga menjadi sebuah tanda bahwa perang mungkin memasuki fase baru.

Selama seminggu terakhir, pasukan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 6.000 kilometer persegi wilayah.

Baca juga: Zelensky Klaim Ukraina Berhasil Rebut 6.000 Km Persegi Wilayah dari Rusia

Jumlah itu lebih dari yang telah direbut pasukan Rusia dalam semua operasi mereka sejak April, lalu.

Kembali ke Rusia, pejabat senior Rusia dan China bersatu untuk membuka jalan bagi pertemuan yang diharapkan antara Putin dan Xi di sela-sela pertemuan puncak regional di Uzbekistan.

Itu menjadi pertemuan tatap muka pertama mereka sejak invasi Rusia ke Ukraina .

Dan menurut Parlemen Rusia, seorang pemimpin senior China telah menyuarakan dukungan eksplisit untuk perang Rusia di Ukraina.

Itu adalah klaim yang tidak termasuk dalam pernyataan dari pihak China, dan bertentangan dengan upaya Beijing sebelumnya untuk mempertahankan lapisan netralitas.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping (id.china-embassy.org)

Pada hari Kamis dan Jumat, legislator top China Li Zhanshu, sekutu dekat Xi dan pemimpin peringkat ketiga Partai Komunis China, bertemu dengan Vyacheslav Volodin, ketua Duma Negara Rusia, dan anggota parlemen Rusia lainnya di Moskow setelah menghadiri pertemuan ekonomi di kota timur Vladivostok.

"China memahami dan mendukung Rusia pada isu-isu yang mewakili kepentingan vitalnya, khususnya pada situasi di Ukraina," kata Li, menurut sebuah pernyataan dari Duma Negara, seperti dilansir CNN.

“Kami melihat bahwa Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya memperluas kehadiran mereka di dekat perbatasan Rusia, secara serius mengancam keamanan nasional dan kehidupan warga Rusia."

"Kami sepenuhnya memahami perlunya semua tindakan yang diambil oleh Rusia yang bertujuan untuk melindungi kepentingan utamanya, kami memberikan bantuan kami," ujar Li.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved