Konflik Rusia Vs Ukraina
Kecanggihan Mikro Drone Black Hornet Kiriman Inggris, Ukraina Bisa Intai Rusia Tanpa Terdeteksi
Inggris akan memberikan ratusan mikro-drone Black Hornet buatan Norwegia untuk membantu Ukraina mengintai pergerakan pasukan militer Rusia.
Black Hornet dilengkapi tiga kamera dengan arah depan, lurus ke bawah, dan mengarah ke bawah pada 45 derajat.
Ketiganya menghasilkan video dengan resolusi tinggi.
Adapun waktu penerbangan maksimalnya hingga 25 menit.
Black Hornet dapat dioperasikan dengan remote control atau melalui tujuan yang telah diprogram sebelumnya melalui penerima dan sensor GPS.
Kini Ukraina tidak hanya bisa memata-matai posisi Rusia, tetapi juga melakukan penilaian kerusakan senjata yang lebih akurat dengan mikro-drone buatan Norwegia ini.
Seorang peneliti di German Aerospace Center menggambarkan drone Black Hornet sebagai "yang terbaik di pasar" dan mampu menjadi "game changer" bagi Ukraina, lapor Telegraph.
Kantor PM Boris Johnson pada Rabu lalu mengumumkan bahwa 850 mikro-drone adalah bagian dari paket bantuan senilai £54 juta atau Rp943,3 miliar.
Norwegia telah menyumbangkan 400 juta kroner kepada Ukraina melalui dana yang dipimpin Inggris.
Kedua negara ini memutuskan untuk melanjutkan inisiatif setelah Kyiv meminta peralatan untuk membantu melawan invasi Rusia.

Baca juga: Iran Gelar Kompetisi Drone, Pesawat Tanpa Awak Rusia hingga Armenia Pamer Kecanggihan
Baca juga: MENGERIKAN! Rudal Rusia Hantam Kereta Ukraina, 200 Prajurit Tewas, Ukraina Ancam Tangkap Putin
"Norwegia dan Inggris tetap bertekad untuk bahu-membahu dengan Ukraina," kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace dalam sebuah pernyataan.
"Drone mutakhir ini akan membantu memberi pasukan Ukraina keuntungan vital di medan perang saat mereka berjuang untuk mempertahankan negara mereka dari invasi brutal dan tak beralasan dari Putin," imbuhnya.
Sementara itu, AS diperkirakan akan memberikan kontrak dalam 30 hari ke depan untuk memberi Ukraina 10 drone kamikaze Switchblade 600 jarak jauh yang lebih besar, menurut laporan Monday Defense News, mengutip juru bicara Pentagon Jessica Maxwell.
Drone atau UAV juga merupakan bagian dari paket bantuan AS senilai $775 juta yang dikirim ke Ukraina pada awal Agustus.
Adapun bantuan itu mencakup Howitzer, kendaraan lapis baja, rudal, peluru artileri, dan amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)