Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-160: Ukraina Terima 4 Sistem HIMARS Buatan AS

Invasi Rusia ke Ukraina hari ke-160, Selasa (2/8/2022), Ukraina menerima 4 sistem roket artileri mobilitas tinggi (Himars) buatan AS.

Editor: Miftah
US Army
HIMARS. Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-160, Selasa (2/8 /2022), diketahuiUkraina menerima 4 sistem roket artileri mobilitas tinggi (Himars) buatan AS. 

Produksi Gazprom Rusia menurun

Produksi gas harian Gazprom Rusia turun pada Juli ke level terendah sejak 2008, angka menunjukkan, di tengah kekhawatiran bahwa Moskow dapat menyebabkan krisis energi di Eropa dengan mematikan pasokan.

Perusahaan energi milik negara memompa 774m kubik meter per hari bulan lalu – 14 persen lebih rendah dari pada bulan Juni – menurut analisis data Bloomberg yang dirilis pada Senin (1/8/2022).

Total output keseluruhan untuk tahun ini adalah 262,4 miliar meter kubik, turun 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Inflasi makanan melonjak karena perang

Inflasi makanan telah melonjak di sebagian besar negara berkembang sejak invasi Rusia ke Ukraina dan telah menjebak beberapa negara kaya dalam siklus kenaikan harga, menurut laporan Bank Dunia.

Organisasi itu mengatakan perang akan melanda banyak negara dengan kenaikan tagihan makanan senilai lebih dari 1 persen dari pendapatan nasional tahunan (PDB), sementara yang lain akan gagal menahan dampaknya dan terjerumus ke dalam krisis utang besar-besaran.

Baca juga: Hadir di Markas PBB New York, PM Jepang Prihatin Atas Ancaman Nuklir Rusia terhadap Ukraina

Spanyol diminta menghemat energi

Bisnis Spanyol, restoran, museum, dan transportasi umum akan diminta untuk mematuhi persyaratan suhu yang ketat di bawah tindakan darurat yang diumumkan pemerintah pada Senin (1/8/2022) untuk menghemat energi.

Rencana tersebut menetapkan suhu minimum 27C (80F) di musim panas dan maksimum 19C (66F) di musim dingin.

Ekonomi Rusia diklaim hancur karena sanksi

Ekonomi Rusia telah sangat rusak oleh sanksi dan keluarnya bisnis internasional sejak negara itu menginvasi Ukraina, menurut sebuah laporan baru oleh pakar bisnis dan ekonom Universitas Yale.

Data yang sebagian besar tidak dipublikasikan menunjukkan bahwa sebagian besar kegiatan ekonomi domestiknya terhenti sejak invasi.

“Tidak hanya sanksi dan kemunduran bisnis berhasil, mereka telah melumpuhkan ekonomi Rusia di setiap tingkat,” tulis laporan setebal 118 halaman itu.

“Produksi dalam negeri Rusia terhenti total tanpa kapasitas untuk menggantikan bisnis, produk, dan bakat yang hilang.”

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved