Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Kembali Intensifkan Serangan, Ibu Kota Kiev Dihujani Rudal

Militer Rusia semakin mengintensifkan serangan ke Ukraina dengan menjatuhkan rudal di Ibu Kota Kiev.

Editor: Hasanudin Aco
Militaryleak.com
Peluncur roket ganda Mars II yang dijanjikan Jerman berama tiga howitzer self-propelled [PzH] 2000 lainnya telah digunakan di Ukraina. Saat ini Rusia intensifkan serangan di Ukraina dan menjatuhkan rudal di Ibu Kota Kiev. 

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Militer Rusia semakin mengintensifkan serangan ke Ukraina.

Kali ini, pasukan Rusia  merudal Kiev, Ibu Kota Ukraina pada Kamis (28/7/2022) waktu setempat.

Gubernur Kiev Oleksiy Kuleba melaporkan 15 orang terluka dalam kejadian itu, lima diantaranya warga sipil.

"Rusia meningkatkan serangan balasan dengan rudal atas perlawanan rakyat kita," kata Kuleba via saluran televisi Ukraina seperti diberitakan Associated Press.

"Kita telah menggagalkan rencana Rusia untuk menghancurkan negara ini dan kita akan terus mempertahankan diri," lanjutnya.

Baca juga: Negaranya Dukung Ukraina, Tokoh-tokoh AS Ini Malah Masuk Daftar Hitam Volodymyr Zelensky

Seorang pejabat senior bertugas sebagai Staf Umum Ukraina, Oleksii Hromov, menyebut serangan terbaru ke Kiev menggunakan enam rudal.

Seluruhnya diluncurkan dari dari Laut Hitam, menghantam sebuah unit militer di desa Liutizh di pinggiran ibu kota Ukraina.

Hromov mengatakan satu rudal diantaranya sukses ditembak jatuh di kota Bucha yang juga bagian dari wilayah Kiev.

Sementara itu, Gubernur regional Chernihivm Vyacheslav Chaus, melaporkan bahwa Rusia menembak rudal dari wilayah Belarusia ke desa Honcharivska, Chernihiv, wilayah yang tak jadi sasaran beberapa minggu terakhir.

Serangan baru di Ibu Kota itu terjadi sehari usai pemimpin separatis pro-Rusia di timur Ukraina, Denis Pushilin, melemparkan pernyataan kontroversial.

Pushilin mendesak tentara Rusia untuk "membebaskan kota-kota di Ukraina yang didirikan oleh rakyat Rusia meliputi Kiev, Chernihiv, Poltava, Odesa, Dnipropetrovsk, Kharkiv dan Zaporizhzhia serta Lutsk."

Beberapa bulan lalu Rusia juga sempat menerjunkan tentaranya untuk merebut Kyiv dan Chernihiv. Namun, Kremlin menarik pasukanya selepas gagal merebut kedua wilayah itu.

Perlawanan Ukraina

Sementara itu, pasukan Ukraina sukses melumpuhkan jembatan vital yang dikuasai Rusia di Kherson, klaim pejabat Kiev Kirill Stremousov pada Kamis (28/7/2022).

Seperti dilaporkan Associated Press, pasukan Ukraina merudal Jembatan Antonivskyi di atas Sungai Dnieper pada Selasa (26/7) malam menggunakan sistem HIMARS yang dipasok oleh Amerika Serikat.

Rudal itu mengenai tengah jembatan dan menimbulkan lubang menganga sehingga tak bisa dilewati kendaraan berat pasukan Rusia.

Lumpuhnya Jembatan Antonivskyi dinilai jadi tambahan moral tersendiri bagi Ukraina, mengingat fasilitas itu merupakan jalur utama keluar masuk kubu Kremlin di wilayah Kherson.

Mykhailo Podolyak, Penasihat kepresidenan Ukraina, mencuit via Twitter bahwa "penjajah harus belajar cara berenang melintasi Sungai Dnieper" atau "meninggalkan Kherson selagi masih memungkinkan."

"Mungkin tidak ada peringatan ketiga," lanjutnya.

Dalam beberapa hari terakhir, tentara Ukraina dikabarkan fokus merudal wilayah Kherson yang diduduki Rusia sejak awal invasi.

Pada waktu yang sama, Rusia meningkatkan serangan di wilayah Ukraina bagian timur dan selatan.

Terlepas dari itu, sistem HIMARS yang digunakan Ukraina dikenal memiliki jangkauan rudal yang lebih jauh, lebih presisi, serta memiliki laju tembakan lebih cepat ketimbang peluncur roket Smerch, Uragan, dan Tornado yang dirancang dan digunakan oleh Rusia.

HIMARS termasuk di antara proyek bantuan Amerika Serikat yang bernilai miliaran dolar untuk Ukraina.

Sekutu Barat diketahui selalu memasok senjata sejak Rusia menginvasi negara itu per 24 Februari 2022.

Sumber: Associated Press/Kompas.TV

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved