Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Hancurkan Jembatan di Kherson, Pasukan Pendudukan Rusia Kini Terisolasi
Pasukan pendudukan Rusia di Kota Kherson terancam terisolasi setelah jembatan penghubung dihancurkan pasukan Ukraina menggunakan HIMARS dari AS.
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina dilaporkan berhasil menghancurkan jembatan penting menuju Kota Kherson yang diduduki pasukan Rusia.
Jembatan kunci penghubung ke kota di selatan Ukraina ini disebut tidak berfungsi setelah dibombardir dengan roket jarak jauh pasokan Amerika Serikat (AS).
Menurut pejabat pertahanan Inggris, kota itu sekarang hampir terputus dari wilayah pendudukan Rusia lainnya.
Kherson yang terletak di sebelah barat Sungai Dnipro, merupakan kota pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia di awal perang.
Dilansir BBC, pasukan Ukraina menembaki Jembatan Antonivskiy menggunakan sistem roket HIMARS pada Selasa (26/7/2022) lalu.
Ini mengakibatkan sarana penyeberangan itu tidak bisa digunakan sama sekali, merujuk informasi dari sumber-sumber militer Barat.
Baca juga: Rusia Cekik Aliran Gas Lebih Kecil Lagi Setelah Uni Eropa Kampanyekan Penghematan Energi
Baca juga: Siapkan Serangan Besar-besaran, Ukraina Bertekad Kherson Kembali ke Pangkuan Kyiv
Hanya reruntuhan yang tersisa dari jembatan sepanjang setengah mil itu.
Jembatan Antonivskiy merupakan salah satu dari dua rute utama yang membentang di Sungai Dnipro, yang sama-sama telah diserang.
Jembatan ini vital bagi pasukan Rusia untuk mengirim pasokan dari sisi barat sungai.
Namun dengan kondisi ini, Kherson yang diduduki berisiko terisolasi dari pasukan pendudukan Rusia lainnya.
Sumber militer menggambarkan Kherson sebagai wilayah pendudukan penting bagi Rusia, dan kehilangannya akan merusak upaya Moskow menggambarkan pendudukan sebagai sebuah keberhasilan.
Dalam pembaruan intelijen harian, pejabat pertahanan Inggris mengatakan serangan balasan Ukraina di wilayah itu "mengumpulkan momentum".
Menurut informasi ini, pasukan Kyiv "kemungkinan telah membangun jembatan di selatan Sungai Ingulets, yang membentuk batas utara Kherson yang diduduki Rusia".
"(Moskow sekarang) memindahkan jumlah maksimum pasukan ke arah Kherson," kata Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina, pada Rabu (27/7/2022) malam.

Rusaknya jembatan penghubung ke Kherson juga telah dikonfirmasi pejabat Rusia.
Pihaknya mengatakan, serangan artileri Ukraina telah merusak Jembatan Antonivskiy dan lalu lintas terpaksa ditutup.
Berbicara kepada kantor berita Ria, wakil pemimpin kota Kirill Stremousov mengatakan feri dan jembatan ponton akan digunakan sebagai gantinya untuk melintasi Sungai Dnipro dan menjaga hubungan dengan sisa wilayah yang diduduki Rusia.
Sementara itu di Donetsk di Ukraina timur, pasukan Rusia mengklaim berhasil merebut pembangkit listrik terbesar kedua di negara itu, pembangkit listrik tenaga batu bara Vuhlehirsk.
Militer Ukraina telah menargetkan jembatan itu menggunakan sistem roket jarak jauh yang dipasok oleh AS.
Menurut sumber militer Barat, serangan itu merupakan bagian dari upaya balasan Ukraina untuk mengisolasi pasukan Rusia, dengan tujuan akhir merebut kembali seluruh Kherson.
Kherson yang memiliki populasi 290.000 sebelum perang, dikelola oleh pejabat yang didukung Moskow sejak kejatuhannya.
Menurut kantor berita Rusia TASS, pejabat kota di sana berencana mengadakan referendum untuk secara resmi bergabung dengan Rusia.

Baca juga: Uni Eropa Mulai Kewalahan Hadapi Pemotongan Gas Rusia, Batasi Konsumsi Demi Pasokan Musim Dingin
Baca juga: Serangan Udara Rusia Targetkan Wilayah Laut Hitam Ukraina, Hantam Infrastruktur Pelabuhan
AS menuduh Rusia bersiap untuk mencaplok bagian-bagian Ukraina yang diduduki secara ilegal.
Dalam pidatonya pada Rabu, Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah Ukraina akan membangun kembali Jembatan Antonivskiy serta penyeberangan lainnya di wilayah Kherson.
"Kami melakukan segalanya untuk memastikan bahwa pasukan pendudukan (Rusia) tidak memiliki peluang logistik di negara ini," katanya.
Rusia merebut Kherson dengan mudah, karena kecilnya perlawanan di sana saat awal perang.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)