Minggu, 5 Oktober 2025

Sudah Tahu Lokasi Militer Kremlin, Ukraina Siap Serang Daratan Rusia Jika Dibutuhkan

Pasokan senjata dari, negara-negara Barat memungkinkan Kiev mampu menembakkan rudal ke daratan Rusia dengan presisi tinggi.

Editor: Hendra Gunawan
Militaryleak.com
Peluncur roket ganda Mars II asal Jerman telah sampai di Kiev 

TRIBUNNEWS.COM – Ukraina menegaskan siap menyerang lebih jauh ke wilayah Rusia jika hal itu diperlukan.

Pasokan senjata dari, negara-negara Barat memungkinkan Kiev mampu menembakkan rudal ke daratan Rusia dengan presisi tinggi.

Aleksey Danilov, kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina menegaskan, Ukraina dengan cermat mengikuti semua rudal dan serangan udara yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina.

“Ukraina sangat mengetahui semua lokasi di Rusia dari mana serangan itu dilakukan,” kata Danilov dikutip dari Russia Today, Rabu(27/7/2022).

Baca juga: Pertama Kali Terekspos Aksi Tentara Swasta Wagner Group Rusia di Donbass

Kiev memiliki "kemauan politik yang cukup" untuk memerintahkan serangan terhadap target-target ini jika kebutuhan seperti itu muncul.

"Jika diperlukan, siapa pun [dalam pemerintahan] akan bertindak tanpa ragu-ragu dan menandatangani apa pun yang perlu ditandatangani untuk menghancurkan benda-benda ini," kata Danilov.

Kepala dewan keamanan juga menyatakan bahwa kata-kata Presiden Ukraina Vladimir Zelensky tentang Ukraina yang melakukan pembalasan terhadap lokasi-lokasi di mana serangan dilakukan merupakan “bukti” tekad Kiev.

Sebelumnya, beberapa pejabat Ukraina mengatakan bahwa pasukan Kiev mungkin mencapai sasaran di Semenanjung Krimea atau Jembatan Krimea, yang mereka anggap sebagai rute pasokan utama bagi pasukan Rusia.

Baca juga: Uni Eropa Mulai Kewalahan Hadapi Pemotongan Gas Rusia, Batasi Konsumsi Demi Pasokan Musim Dingin

Juru bicara intelijen militer Ukraina, Vadim Skibitskiy, mengklaim bahwa Krimea dapat menjadi sasaran sistem roket peluncuran ganda 142 HIMARS dan M270 MLRS yang dipasok AS.

Moskow menanggapi dengan mengatakan bahwa Ukraina akan membayar harga yang mahal jika memutuskan untuk menyerang Krimea.

Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan pada pertengahan Juli bahwa Moskow mungkin merespons dengan “serangan besar-besaran” yang menargetkan kepemimpinan Ukraina jika itu terjadi.

AS dan sekutunya sebelumnya tampaknya enggan untuk memasok Ukraina dengan senjata jarak jauh yang mampu menyerang target jauh di dalam Rusia karena mereka khawatir tentang potensi eskalasi konflik.

Washington belum setuju untuk mengirim rudal balistik taktis dengan jarak hingga 300 kilometer ke Ukraina. Rudal semacam itu dapat digunakan oleh peluncur roket ganda HIMARS buatan AS yang diserahkan AS ke Kiev.

Namun, menurut juru bicara tentara Republik Rakyat Donetsk (DPR), Eduard Basurin, pasukan Ukraina mungkin telah menerima rudal HIMARS dengan jarak 300 km.

Pasukan DPR telah menemukan potongan-potongan amunisi dengan jangkauan 110 kilometer hingga 120 kilometer, yang berarti bahwa Kiev juga dapat memiliki rudal sepanjang 300 kilometer, kata Basurin kepada media Rusia pekan lalu.

Baca juga: Pejabat Rusia Sebut Barat Kehabisan Langkah untuk Menekan Moskow

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved