Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tentara Rusia Latihan Parade Kemenangan Besar, Intelijen Ukraina Sebut Akan Berlangsung di Mariupol

Tentara Rusia terekam tengah mempersiapkan parade Hari Kemenangan tahunan Moskow.

Editor: Inza Maliana
(tangkap layar BBC)
Tentara Rusia berlatih parade kemenangan. (tangkap layar BBC) 

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Rusia terekam tengah mempersiapkan parade Hari Kemenangan tahunan Moskow.

Tampak juga dalam rekaman tank hingga kendaraan lapis baja, dipersiapkan untuk pertunjukan besar-besaran oleh militer Rusia.

Parade kemenangan tersebut diadakan setiap tahun pada tanggal 9 Mei untuk merayakan kekalahan Tentara Merah di Perang Dunia Kedua atas Nazi Jerman.

Tahun ini Kremlin mengumumkan rencana parade di 28 kota yang melibatkan 65.000 orang, 2.400 item perangkat keras militer dan lebih dari 400 pesawat, menurut AFP, dikutip dari BBC.

Sementara itu para pejabat intelijen Ukraina percaya bahwa salah satu parade itu akan berlangsung di kota Mariupol yang hancur.

Baca juga: Ramzan Kadyrov Disebut Inginkan Putin Segera Rebut Semua Kota di Ukraina: Lebih Cepat Lebih Baik

Asap mengepul dari halaman pabrik baja Azovstal di kota Mariupol pada 29 April 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Asap mengepul dari halaman pabrik baja Azovstal di kota Mariupol pada 29 April 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. (Andrey BORODULIN / AFP)

"Jalan-jalan pusat kota segera dibersihkan dari puing-puing, mayat dan persenjataan yang berserakan," kata pejabat Kyiv.

Namun Moskow belum mengumumkan rencana resmi untuk parade kemenangan yang melalui Mariupol.

Tetapi pejabatnya mengatakan bahwa tidak mungkin tahun ini untuk menjadi tuan rumah parade di Donbas.

Ramzan Kadyrov Disebut Inginkan Putin Segera Rebut Semua Kota di Ukraina: Lebih Cepat Lebih Baik

Ramzan Kadyrov disebut mulai berkomentar atas taktik perang yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Seperti diketahui, hingga saat ini perang Rusia vs Ukraina masih terus berlanjut.

Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov menghadiri upacara penandatanganan setelah pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Raja Salman dari Arab Saudi di Riyadh, Arab Saudi, (14 Oktober 2019). (Alexey NIKOLSKY/SPUTNIK/ AFP)
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov menghadiri upacara penandatanganan setelah pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Raja Salman dari Arab Saudi di Riyadh, Arab Saudi, (14 Oktober 2019). (Alexey NIKOLSKY/SPUTNIK/ AFP) (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)

Rusia pun hingga saat ini belum mendapatkan 'tujuan besarnya', sehingga terus melancarkan invansinya.

Dan Chechnya menjadi sekutu bagi Rusia, banyak pasukan di bawah kepemimpinan Ramzan Kadyrov yang diterjunkan berperang ke Ukraina.

Dikutip dari The Sun, baru-baru ini Ramzan Kadyrov mengaku jengkel melihat Putin yang tidak juga menggunakan senjata mematikan untuk menguasai kota-kota di Ukraina.

Menurut Kadyrov, sudah seharusnya Pemimpin Kremlin itu lebih keras dalam mengeluarkan perintah agar tidak dihina berulang kali.

Presiden Republik Chechnya Ramzan Kadyrov (kanan) berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow. - Pemimpin orang kuat Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan pada 1 Maret bahwa orang-orang Chechen telah tewas dalam invasi Moskow ke Ukraina. Kadyrov, mantan pemberontak yang berubah menjadi sekutu Kremlin, telah memberikan dukungannya atas serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina, dengan mengirimkan para pejuangnya yang terkenal ke negara itu. (Alexey NIKOLSKY/SPUTNIK/AFP)
Presiden Republik Chechnya Ramzan Kadyrov (kanan) berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo di luar Moskow. - Pemimpin orang kuat Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan pada 1 Maret bahwa orang-orang Chechen telah tewas dalam invasi Moskow ke Ukraina. Kadyrov, mantan pemberontak yang berubah menjadi sekutu Kremlin, telah memberikan dukungannya atas serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina, dengan mengirimkan para pejuangnya yang terkenal ke negara itu. (Alexey NIKOLSKY/SPUTNIK/AFP) (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)

Kadyrov ingin Putin menggunakan senjata tersebut untuk merebut dan mengendalikan kota-kota besar di Ukraina.

Dirinya pun mengatakan selama ini pasukan militer Rusia telah bertempur, menjalankan perintah, namun dengan 'tangan terikat'.

Akibatnya, Rusia dihina berulang kali.

Baca juga: Presiden Ukraina Launching Platform Crowdfunding Membantu Menang Lawan Rusia

Dalam sebuah video yang ditujukan ke Moskow, pemimpin Chechnya tersebut mengatakan:

"Kita perlu memulai tahap kedua dan memasuki kota-kota lain (di Ukraina), seperti Kharkiv, Kyiv, Kherson, semua kota, seluruhnya, dan mendirikan pemerintahan (di wilayah tersebut)."

“Kemudian melanjutkan dialog dengan negara lain yang ingin menjalin hubungan dengan kita. Jika mereka menginginkan sanksi, kami akan melawan sanksi, jika mereka menginginkan perang kami akan bertarung," lanjutnya.

"Sebagai pejuang, saya meminta pimpinan negara (Putin) untuk mengambil keputusan ini. Lebih cepat lebih baik."

“Vladimir Vladimirovich (Putin), kami sedang menunggu perintahnya. Kamerad Panglima Tertinggi, pejuang Anda sudah 100 persen siap. ”

Pesan Menohok Zelensky ke Militer Rusia: Lebih Baik Bertahan di Rusia daripada Mati di Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Facebook Volodymyr Zelensky)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan pesan menohok pada pasukan Rusia.

Menurutnya, pasukan Rusia lebih baik bertahan di negaranya daripada mati di Ukraina.

Saat ini, dilaporkan Rusia tengah mencoba meningkatkan tekanan pada pasukan Ukraina di wilayah Donbas timur.

Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan Rusia mengumpulkan pasukan tambahan untuk serangan baru di wilayah tersebut.

Perekrutan pasukan baru tersebut, dilaporkan, dilakukan oleh pihak Putin untuk terus melancarkan serangan dan invansinya ke Ukraina.

Menanggapi hal tersebut, Zelensky memiliki pesan menantang.

"Lebih baik bagi Anda (pasukan Rusia) untuk bertahan hidup di Rusia daripada binasa di tanah kami," katanya, dikutip Tribunnews dari BBC.

Baca juga: Biden Bujuk Negara G7 Tambah Sanksi untuk Rusia

Menurut Zelensky, upaya Putin untuk menambah, melakukan perekrutan pasukan baru justru akan menambah kerugian baru bagi Rusia.

Klaimnya, para pasukan Rusia dilaporkan melemah terpantau pada Maret hingga April 2022.

Dan kini disebutkan, bangak orang-orang baru direkrut menjadi pasukan Rusia untuk berperang di Ukraina.

Baca juga: Pemerintah Kiev Masukkan PM Hungaria Victor Orban ke Daftar Musuh Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di depan Kongres AS melalui tautan video dari Kyiv. Ukraina. (16 Maret 2022). (AFP/Ukraine Presidency/Handout)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di depan Kongres AS melalui tautan video dari Kyiv. Ukraina. (16 Maret 2022). (AFP/Ukraine Presidency/Handout) (AFP/HANDOUT)

"Namun mereka dengan sedikit motivasi, sedikit pengalaman tempur,” katanya. 

Zelensky mengatakan Ukraina melakukan "segalanya" untuk memastikan keberhasilan misi evakuasi ratusan warga sipil dan pejuang yang terdampar dari kota selatan Mariupol.

Selain itu, Zelensky juga mengatakan bahwa Ukraina sedang bekerja dengan mitra untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow dan mengharapkan untuk melihat keputusan tentang pembatasan minyak lebih lanjut dan dalam waktu dekat.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved