Konflik Rusia Vs Ukraina
Politisi Moskow: NATO Telah Persenjatai Ukraina untuk Serang Rusia pada Januari 2022
Rusia mengatakan bahwa NATO telah mempersenjatai Ukraina untuk menyerang Moskow pada Januari 2022. Namun Rusia lebih dahulu lakukan serangan.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan, NATO telah mempersenjatai Ukraina untuk menyerang Rusia pada Januari 2022, lalu.
Sementara keputusan Vladimir Putin memulai "operasi militer khusus" adalah untuk mencegah terjadinya tragedi besar.
“NATO mempersiapkan Ukraina untuk menyerang negara kami (Rusia). Semua keputusan mengenai pengiriman senjata ke Ukraina dibuat oleh Parlemen AS pada Januari. Bahkan sebelum dimulainya operasi militer khusus,” tulis Vyacheslav Volodin di saluran Telegramnya.
Dia juga mengatakan bahwa warga negara Ukraina tidak lebih dari "barang habis pakai" untuk Washington.
Baca juga: Rusia Temukan Ruang Penyiksaan oleh Ukraina di Dekat Kota Kherson
Serangan Rusia di Luhansk
Penembakan oleh pasukan Rusia telah menewaskan dua orang dan melukai dua lainnya di Luhansk.
"(Korban tewas) seorang wanita dari Lysychansk dan seorang pria dari Popasna", kata gubernur wilayah tersebut, dilansir Al Jazeera.
“Dua wanita dari Lysychansk terluka,” tulis Serhiy Haidai di Telegram.
Dia menambahkan bahwa 45 rumah dan benda-benda lainnya rusak.
Dia juga mengatakan bahwa gedung Pusat Medis Luhansk untuk Penyakit Menular Berbahaya di Lysychansk, serta salah satu sekolah kota, dilalap api.
Baca juga: Rusia Tingkatkan Kepungan di Pabrik Baja Mariupol saat Rombongan Pertama Warga Tiba di Zaporizhzhia
Rusia Berniat Rebut Kramatorsk dan Severodonetsk
Rusia sangat mungkin berniat untuk melanjutkan di luar kota Izyum untuk merebut kota Kramatorsk dan Severodonetsk.
Demikian dikatakan oleh kementerian pertahanan Inggris.
Dalam briefing intelijen terbaru, kementerian mengatakan Rusia telah mengerahkan 22 kelompok taktis batalyon di dekat Izyum dalam upayanya untuk maju di sepanjang poros utara Donbas.
Mencaplok Kramatorsk dan Severodonetsk “akan mengkonsolidasikan kontrol militer Rusia di timur laut Donbas dan memberikan titik awal bagi upayanya untuk memotong pasukan Ukraina di wilayah tersebut”, tambah kementerian itu.
(Tribunnews.com/Yurika)