Minggu, 5 Oktober 2025

India Dilanda Gelombang Panas dengan Suhu Capai 46 Derajat Celcius, Sebabkan Panen Gandum Berkurang

Gelombang panas melanda India hingga menyebabkan panen gandum berkurang dan rencana ekspor terhambat.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
propakistani.pk
Ilustrasi Gelombang Panas - Gelombang panas melanda India hingga menyebabkan panen gandum berkurang dan rencana ekspor terhambat. 

Singh, seorang petani di Sangrur di negara bagian Punjab, India utara, menyaksikan panennya menyusut di depan matanya saat mata air yang biasanya dingin dengan cepat berubah menjadi panas yang tak henti-hentinya.

Dia kehilangan sekitar seperlima dari hasil panennya, dan yang lain kehilangan lebih banyak.

"Saya khawatir yang terburuk belum datang," kata Singh.

Punjab adalah "grain bowl" India dan pemerintah telah mendorong penanaman gandum dan beras di sini sejak tahun 1960-an.

Punjab biasanya menjadi penyumbang terbesar cadangan nasional India dan pemerintah berharap untuk membeli sekitar sepertiga dari hasil panen tahun ini dari wilayah tersebut.

Tetapi pemerintah memperkirakan hasil penan akan lebih rendah tahun ini.

Devinder Sharma, seorang ahli kebijakan pertanian di kota Chandigarh utara mengatakan dia memperkirakan panen akan 25 persen lebih sedikit.

Hal yang sama terjadi di negara-negara penghasil gandum besar lainnya seperti Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh.

Secara keseluruhan, India membeli lebih dari 43 juta metrik ton gandum pada tahun 2021.

Sharma memperkirakan India akan mendapatkan 20 persen hingga hampir 50 persen lebih sedikit.

Baca juga: 5 Negara dengan Pengeluaran Militer Terbesar di Dunia Tahun 2021, Ada Rusia hingga India

Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Curi 61 Ton Gandum dari Wilayah Zaporizhzhia

Meskipun merupakan produsen gandum terbesar kedua di dunia, India hanya mengekspor sebagian kecil dari hasil panennya.

India telah memanfaatkan konflik antara Rusia dan Ukraina dan menemukan pasar baru untuk gandumnya di Eropa, Afrika, dan Asia.

Namun, tampaknya India tidak akan memenuhi permintaan pasar global.

Dibutuhkan sekitar 25 juta ton gandum untuk program kesejahteraan pangan yang besar yang biasanya dikonsumsi lebih dari 80 juta orang.

Sebelum pandemi, India memiliki stok besar yang jauh melebihi kebutuhan domestiknya.

Cadangan itu telah berkurang, kata Sharma, karena mendistribusikan biji-bijian gratis selama pandemi kepada sekitar 800 juta orang.

"Kami tidak lagi dengan surplus semacam itu dengan ekspor sekarang meningkat, akan ada banyak tekanan pada ketersediaan gandum domestik," kata Sharma.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved