Minggu, 5 Oktober 2025

Elon Musk Ambil Alih Twitter, Ini 5 Hal yang Mungkin Terjadi, Akankah Akun Donald Trump Kembali?

Elon Musk mengambil alih Twitter, apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah akun Donald Trump dipulihkan?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Fox Business
Elon Musk. Elon Musk mengambil alih Twitter, apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah akun Donald Trump dipulihkan? 

TRIBUNNEWS.COM - Elon Musk, salah satu pengguna Twitter dengan follower terbanyak, kini menjadi pemilik perusahaan media sosial tersebut.

Berdasarkan sejumlah cuitannya di masa lalu, beberapa perubahan mungkin akan dilakukannya setelah menjadi bos Twitter.

Editor teknologi global dari Guardian, Dan Milmo, memperkirakan lima hal yang akan terjadi setelah Musk mengambil alih Twitter.

1. Akun Donald Trump

Musk menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang memegang prinsip "kebebasan berbicara".

Nasib akun Twitter mantan presiden AS Donald Trump yang ditangguhkan akan menjadi ujian kuat dari prinsip itu.

Trump diblokir secara permanen dari Twitter tak lama setelah kerusuhan Capitol pada Januari 2021 lalu.

Baca juga: PROFIL Elon Musk, Bos SpaceX dan Tesla yang Kini Membeli Twitter, dari Mana Sumber Kekayaannya?

Baca juga: Elon Musk Resmi Akuisisi Twitter Seharga Rp 634 Triliun

Akun Twitter Donald Trump ditangguhkan. Inilah Daftar 14 Media Sosial, Aplikasi, Situs Web dan Perusahaan Teknologi yang Memblokir Donald Trump
Akun Twitter Donald Trump ditangguhkan. Inilah Daftar 14 Media Sosial, Aplikasi, Situs Web dan Perusahaan Teknologi yang Memblokir Donald Trump (Evening Standard)

Twitter beranggapan Donald Trump melakukan pelanggaran berulang terhadap aturan perusahaan.

Ada juga kekhawatiran lebih lanjut atas hasutan kekerasan jika Trump terus diizinkan menggunakan Twitter.

Musk mengatakan bulan April ini bahwa dia "sangat berhati-hati dengan larangan permanen" di Twitter dan lebih memilih sistem timeout.

Namun dia belum secara langsung membahas masalah akun Trump yang memiliki hampir 89 juta pengikut.

Berbicara di konferensi TED, Musk berkata:

"Saya pikir sangat penting untuk adanya arena inklusif untuk kebebasan berbicara."

"Twitter telah menjadi semacam alun-alun kota de facto, jadi sangat penting bagi orang-orang untuk memiliki ... realitas dan persepsi bahwa mereka dapat berbicara dengan bebas dalam batas-batas hukum."

Namun, Trump di-banned sebagian karena Twitter khawatir cuitannya menghasut pelanggaran hukum.
Musk harus menyelaraskan prinsip kebebasan berbicaranya dengan realitas hukum – dan sejarah Trump di platform.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved