Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-35, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina, dikutip dari The Guardian.
TRIBUNNEWS.COM - Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, kini perang yang terjadi di Kyiv memasuki hari ke-35, Rabu (30/3/2022).
Para pejabat Barat dan Ukraina bereaksi dengan hati-hati terhadap klaim Rusia yang mengatakan akan mengurangi aktivitas militernya di Ukraina utara secara signifikan.
Negosiator utama Moskow, Vladimir Medinsky mengatakan janji Rusia untuk mengurangi secara drastis operasi militer tidak mewakili gencatan senjata.
Inggris juga telah melihat tanda-tanda "beberapa pengurangan" dalam pemboman Rusia di sekitar Kyiv.
Baca juga: Pasukan Khusus Rusia Tangkap Nasionalis Ukraina yang Siksa Tentara Rusia
Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Gedung Pemerintah di Mykolaiv Ukraina, 12 Tewas dan 33 Terluka

Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina, dikutip dari The Guardian.
Reaksi pejabat Barat dan Ukraina soal klaim Rusia
Para pejabat Barat dan Ukraina bereaksi dengan hati-hati terhadap klaim Rusia yang mengatakan akan mengurangi aktivitas militernya di Ukraina utara secara signifikan.
Tanggapan ini menyusul kabar adanya kemajuan dalam pembicaraan damai yang bertempat di Istanbul, Turki.
Lebih dari sebulan setelah dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, mengatakan Moskow akan mengurangi aktivitas militer ke arah Kyiv dan Chernihiv.
Baca juga: Buntut Laporan Roman Abramovich Diracun, Negosiator Ukraina Diminta Tak Makan atau Minum Apapun

Upaya militer Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pembicaraan di Istanbul mengarah ke hal positif, tetapi tidak meredam ledakan peluru Rusia.
Zelensky menegaskan Ukraina tidak berniat mengurangi upaya militernya.
Menanggapi perkembangan ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden angkat bicara.
"Saya tidak membaca apa pun sampai saya melihat apa tindakan mereka," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan belum melihat apapun yang menunjukkan bahwa pembicaraan sedang berlangsung dengan cara yang konstruktif.
Blinken menyebut indikasi mundurnya Rusia dapat menjadi upaya Moskow untuk menipu orang dan mengalihkan perhatian.
“Apa yang dikatakan Rusia, dan apa yang dilakukan Rusia, dan kami fokus pada yang terakhir," katanya.
Baca juga: Negosiator Ukraina Diminta untuk Tidak Makan Minum Apapun Buntut Laporan Roman Abramovich Diracun

Kurangi operasi militer, tapi tidak mewakili gencatan senjata
Negosiator utama Moskow, Vladimir Medinsky, mengatakan janji Rusia untuk "mengurangi secara drastis" operasi militer tidak mewakili gencatan senjata.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita milik Rusia, Tass, Medinsky mengatakan masih ada "jalan panjang" untuk mencapai kesepakatan bersama dengan Ukraina.
Baca juga: Hasil Nego Rusia-Ukraina di Istanbul Positif, Pertempuran di Sekitar Kiev Bakal Mereda

Pejabat AS melihat Rusia menarik beberapa pasukan
Menyusul pengumuman Rusia, dua pejabat senior AS mengatakan AS melihat Rusia mulai menarik beberapa pasukannya dari ibukota Ukraina, Kyiv, dalam apa yang mereka yakini sebagai perubahan "besar" dalam strategi Rusia.
Pejabat AS lainnya mengatakan setiap pergerakan pasukan Rusia dari sekitar Kyiv akan merupakan “penempatan kembali, bukan penarikan”.
Baca juga: Fakta-fakta dan Jejak Aksi Neo-Nazi Ukraina di Kota Mariupol
Inggris melihat pemboman di Kyiv berkurang
Inggris juga telah melihat tanda-tanda "beberapa pengurangan" dalam pemboman Rusia di sekitar Kyiv.
Namun mereka bersikeras Inggris akan menilai langkah-langkah tentatif menuju kemungkinan kesepakatan damai dengan tindakan daripada kata-kata.
"Kami tidak ingin melihat apa pun selain penarikan penuh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina," kata juru bicara Perdana Menteri (PM), Boris Johnson.
Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan dalam pembaruan terbarunya bahwa "hampir pasti bahwa serangan Rusia telah gagal dalam tujuannya untuk mengepung Kyiv".
Baca juga: Menlu Ukraina Minta Semua Negara Kriminalisasi Pengguna simbol Z

Seruan Ukraina soal mekanisme jaminan keamanan internasional
Ukraina menyerukan “mekanisme jaminan keamanan internasional” serupa dengan pasal 5 NATO, yang mewajibkan anggota aliansi untuk saling membela.
Penasihat senior presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan jaminan itu akan melibatkan negara-negara seperti AS, Inggris, Turki, Prancis, dan Jerman yang "secara hukum terlibat aktif dalam melindungi (Ukraina) dari agresi apa pun".
Baca juga: Roman Abramovich Hadiri Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina di Turki setelah Muncul Laporan Diracun
Kata Sergei Shoigu soal tujuan Moskow di Ukraina
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan "tujuan utama" Moskow di Ukraina sekarang adalah "pembebasan" wilayah Donbas.
Sebagai tanda bahwa Moskow mungkin beralih ke tujuan yang lebih terbatas setelah menghadapi perlawanan sengit Ukraina di bulan pertama perang, Shoigu mengklaim “tugas utama tahap pertama operasi telah selesai”.
Baca juga: Layanan Internet Perusahaan Telekomunikasi Ukraina Diserang Peretas

Serangan udara Rusia hantam Mykolaiv
Serangan udara Rusia menghantam sebuah gedung pemerintah di kota pelabuhan Mykolaiv, Ukraina selatan, Selasa (29/3/2022).
Serangan itu menghancurkan sebagian besar bangunan dan membuat orang-orang terperangkap di bawah puing-puing.
Sedikitnya 12 orang tewas dan 22 terluka, kata badan darurat Ukraina.
Baca juga: Ukraina Minta Dunia Kriminalisasi Penggunaan Simbol Z seperti yang Digunakan Rusia dalam Perang
Seruan ICRC
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) meminta Rusia dan Ukraina untuk mencapai kesepakatan yang jelas untuk evakuasi warga sipil yang aman dari kota Mariupol yang terkepung dan tempat-tempat garis depan lainnya ketika pasokan vital habis.
“Waktu hampir habis” bagi orang-orang di Mariupol, demikian peringatan itu, seraya menambahkan bahwa masih ada kekurangan “kesepakatan konkret” untuk perjalanan yang aman dan evakuasi warga sipil di kota Ukraina selatan.
Baca juga: Menhan Rusia Sergei Shoigu Muncul, Tujuan Operasi Militer Rusia ke Ukraina Tercapai

Kremlin bantah Roman Abramovich diracun
Kremlin menepis laporan bahwa miliarder Rusia Roman Abramovich menderita gejala yang konsisten dengan keracunan selama putaran pembicaraan informal awal bulan ini.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan laporan itu salah dan "bagian dari perang informasi".
Baca juga: Pejabat Intelijen AS Ragu Roman Abramovich dan Negosiator Ukraina Diracun
Superyacht ditahan di London
Sebuah superyacht senilai £38m yang dimiliki oleh seorang pengusaha Rusia yang tidak disebutkan namanya telah ditahan di Canary Wharf di London.
Langkah ini merupakan bagian dari sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Badan Kejahatan Nasional (NCA) mengatakan kapal, yang dikenal sebagai Phi, dikenakan penahanan pertama superyacht di perairan Inggris.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)