Konflik Rusia Vs Ukraina
Kedubes AS: Pemindahan Ilegal Anak-anak Ukraina ke Rusia Bukanlah Bantuan, Itu Penculikan
Pemindahan 2.389 anak-anak Ukraina secara ilegal dari wilayah Donetsk dan Lugansk ke Rusia disebut bukan merupakan bantuan, melainkan penculikan.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Pemindahan 2.389 anak-anak Ukraina secara ilegal dari wilayah Donetsk dan Lugansk ke Rusia disebut bukan merupakan bantuan, melainkan penculikan.
Pernyataan ini disampaikan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina dalam cuitannya di Twitter.
"Menurut Kementerian Luar Negeri Ukraina, pasukan Rusia telah secara ilegal memindahkan 2.389 anak-anak Ukraina dari oblast Donetsk dan Lugansk ke Rusia. Ini bukan bantuan, ini adalah penculikan," kata Kedubes AS untuk Ukraina.
Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (22/3/2022), Kementerian Luar Negeri Ukraina memang telah menyampaikan informasi bahwa pasukan Rusia secara ilegal membawa 2.389 anak Ukraina dari wilayah Donetsk dan Lugansk yang diduduki sementara, ke Rusia.
Baca juga: Jadi Kota yang Penting bagi Rusia, Ukraina Tolak Serahkan Mariupol: Tak Ada Peletakan Senjata
Menanggapi temuan ini, kementerian tersebut pun meminta masyarakat internasional untuk segera merespons.
Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, ia menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Setelah dimulainya invasi, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan infrastruktur utama.
Selain itu, secara besar-besaran juga menyerang daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa Ukraina menggunakan artileri, roket, dan rudal balistik.
Darurat militer pun diberlakukan di Ukraina, bahkan mobilisasi umum turut diumumkan.