Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kapal Perang Rusia Bergerak Menuju Ukraina Membawa Truk Militer, Begini Penampakannya

Kapal perang Rusia yang membawa puluhan truk militer terlihat melintasi selat di Jepang dan kemungkinan akan menuju Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Twitter Kementerian Pertahanan Jepang
Kapal perang Rusia yang membawa puluhan truk militer terlihat melintasi selat di Jepang dan kemungkinan akan menuju Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapal perang Rusia yang membawa puluhan truk militer terlihat melintasi selat di Jepang dan kemungkinan akan menuju Ukraina.

Dilansir Daily Mail, Selat Tsugaru antara Laut Jepang dan Samudra Pasifik memisahkan Honshu dan Hokkaido, dua pulau terbesar di Jepang. 

Sejak meluncurkan operasi militer ke Ukraina, Rusia telah menderita kerugian besar yang meliputi seperlima dari pasukannya.

Sehingga dapat dipahami jika Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim bala bantuan dari tempat yang lebih jauh.

Diperkirakan, Rusia telah kehilangan ribuan rudal, ratusan tank, dan pesawat.

Baca juga: AS Peringatkan China Terkait Dukungan Militer untuk Rusia dalam Invasi di Ukraina

Baca juga: 5 Skenario Akhir Perang Rusia-Ukraina: Kejatuhan Kyiv hingga Penggulingan Putin dari Kursi Presiden

Kapal perang Rusia yang membawa puluhan truk militer terlihat melintasi selat di Jepang dan kemungkinan akan menuju Ukraina.
Kapal perang Rusia yang membawa puluhan truk militer terlihat melintasi selat di Jepang dan kemungkinan akan menuju Ukraina. (Twitter Kementerian Pertahanan Jepang)

Menurut catatan Oryx di Twitternya pada Jumat (18/3/2022), tentara Rusia dipastikan kehilangan seidaknya 1.500 kendaraan dan peralatan militer berat sejak invasi pada 24 Februari lalu. 

Kementerian Pertahanan Jepang, beberapa waktu lalu merilis sejumlah foto melalui kantor berita Kyodo yang menunjukkan sebuah kapal perang amfibi Rusia dengan muatan truk militer.

Kementerian melaporkan dua penampakan pada Selasa malam dan dua lagi pada Rabu.

"Kami tidak tahu ke mana mereka menuju, tetapi pos mereka menunjukkan (ke Ukraina) mungkin," kata seorang juru bicara.

Foto kapal perang angkatan laut Rusia yang diambil oleh PasukanBela Diri Laut Jepang.
Foto kapal perang angkatan laut Rusia yang diambil oleh Pasukan Bela Diri Laut Jepang. (Foto NHK)

Menurutnya, kapal Rusia tidak biasanya melewati selat yang begitu dekat dengan wilayah Jepang.

Sementara itu, sekutu NATO telah memasok 20.000 anti-tank dan senjata lainnya ke Ukraina.

Pentagon memperkirakan setidaknya 7.000 tentara Rusia tewas di Ukraina, sementara 14.000 hingga 21.000 lainnya terluka.

Ini hampir seperlima dari perkiraan 150.000 orang yang dikumpulkan Putin di perbatasan sebelum memberikan perintah untuk menyerang 21 hari yang lalu.

Rusia Dituduh Lakukan Kejahatan Perang

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Pernyataan ini menyusul komentar Presiden Joe Biden yang menyebut Presiden Vladimir Putin sebagai 'penjahat perang'.

Bicara kepada wartawan pada Kamis (17/3/2022), Blinken mengatakan, para ahli Departemen Luar Negeri sedang dalam proses mendokumentasikan dan mengevaluasi potensi kejahatan perang di Ukraina.

Kendati demikian, ia yakin bahwa Rusia melakukan pelanggaran selama invasi terjadi.

"Kemarin, Presiden Biden mengatakan bahwa – menurut pendapatnya – kejahatan perang telah dilakukan di Ukraina. Secara pribadi, saya setuju," kata Blinken kepada awak media.

"Dengan sengaja menargetkan warga sipil adalah kejahatan perang. Setelah semua kehancuran selama tiga minggu terakhir, saya merasa sulit untuk menyimpulkan bahwa Rusia melakukan sebaliknya," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera

Label 'penjahat perang' yang dituduhkan Biden kepada Putin pada Rabu lalu membuat murka Kremlin.

Pemerintah Rusia menilainya sebagai "retorika yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan".

Sehari setelahnya, Biden menggambarkan rekannya dari Rusia itu sebagai 'diktator pembunuh' dan 'penjahat murni'.

Sementara itu, di Departemen Luar Negeri, Blinken berjanji untuk memastikan pertanggungjawaban atas pelanggaran di Ukraina.

Rusia melancarkan invasi habis-habisan ke Ukraina pada 24 Februari setelah kebuntuan atas tuntutannya untuk diakhirinya ekspansi NATO ke negara bekas Uni Soviet.

Tiga helikopter Rusia di Bandara Internasional Kherson diledakkan militer Ukraina, Selasa (15/3/2022). Dalam citra satelit yang dirilis Planet Labs, kepulan asap terlihat membumbung.
Tiga helikopter Rusia di Bandara Internasional Kherson diledakkan militer Ukraina, Selasa (15/3/2022). Dalam citra satelit yang dirilis Planet Labs, kepulan asap terlihat membumbung. (Planet Labs via CNN)

Baca juga: Arti Penjahat Perang yang Dituduhkan Biden pada Putin, Bagaimana Menyelidikinya?

Baca juga: Rusia Bantah Tuduhan Biden yang Sebut Putin Penjahat Perang: AS Harus Berkaca dari Tindakannya

Perang ini memaksa lebih dari 3,1 juta orang meninggalkan Ukraina, menurut catatan PBB.

Kota-kota besar, termasuk Ibu kota Kyiv, menghadapi pemboman dan pengepungan dari pasukan Putin.

Pada Kamis, pejabat Ukraina mengatakan serangan Rusia menewaskan 21 orang di kota Merefa di luar kota Kharkiv di timur negara itu.

Sehari sebelumnya, Ukraina menuduh pasukan Rusia mengebom sebuah teater yang melindungi warga sipil di Kota Mariupol.

Tiga minggu setelah invasi, para pejabat AS mengatakan Rusia menghadapi kemunduran militer dan logistik di tengah perlawanan sengit Ukraina.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved