Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

1 Warga Negara Amerika Serikat Tewas akibat Serangan Rusia di Chernihiv Ukraina

Satu warga negara Amerika Serikat menjadi korban tewas akibat serangan Rusia di kota Chernihiv, Ukraina, Kamis (17/3/2022).

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Maxar Technologies via AP
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan pemandangan kebakaran dari dekat di kawasan industri dan ladang terdekat di Chernihiv selatan, Ukraina, selama invasi Rusia, Kamis, 10 Maret 2022. 

Dikatakan juga bahwa lebih dari 12.000 personel militer Rusia telah tewas dan 389 tank telah disita dari pasukan Rusia.

Situs web militer Oryx juga memberikan angka tentang peralatan militer yang telah disita, rusak, atau ditinggalkan.

Oryx memantau penghancuran peralatan militer melalui laporan sumber terbuka, seperti media sosial.

Setiap laporan kehilangan perlu didukung dengan bukti foto.

Perhitungan Oryx soal pesawat yang ditangkap atau dijatuhkan oleh angkatan bersenjata Ukraina jauh lebih rendah.

Diperkirakan hanya 13 pesawat Rusia yang hilang sejak perang dimulai.

Dikatakan Ukraina telah kehilangan 9 pesawat.

Rusia belum memberikan angka terbaru tentang korban perang dan kehilangan peralatan militer, termasuk pesawat.

Sementara itu, Moskow telah meningkatkan serangan baru-baru ini.

Pasukan memperluas operasi militernya ke Ukraina Barat, termasuk ke Kota Lviv, yang pada awalnya dianggap sebagai bagian negara yang aman.

Pada hari Minggu, Rusia menyerang sebuah pangkalan militer dekat perbatasan Ukraina dengan Polandia, yang merupakan negara anggota NATO.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya pada hari Senin memperingatkan ancaman Rusia terhadap "rumah" NATO setelah serangan di dekat perbatasan Polandia.

Presiden Polandia Andrezej Duda mengatakan kepada BBC dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu bahwa NATO dapat terseret ke dalam konflik jika Presiden Rusia Vladimir Putin memilih untuk menggunakan senjata pemusnah massal.

"Seperti yang kami katakan di Polandia, menggunakan sedikit ekspresi bahasa Inggris, jika dia menggunakan senjata pemusnah massal maka ini akan menjadi pengubah permainan dalam semuanya."

"Yang pasti, NATO dan para pemimpinnya, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, harus duduk di meja dan benar-benar harus berpikir serius tentang apa yang harus dilakukan."

"Karena ketika itu mulai berbahaya, tidak hanya untuk Eropa, tidak hanya untuk wilayah kita, tetapi untuk seluruh dunia."

Presiden AS Joe Biden telah bersumpah untuk "mempertahankan setiap inci" wilayah NATO.

Namun ia memperingatkan bahwa jika NATO berperang dengan Rusia, maka itu akan menjadi "Perang Dunia III."

(Tribunnews.com/Fajar/Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved