Konflik Rusia Vs Ukraina
Turki Tidak akan Bergabung dengan Sanksi Negara-negara Barat terhadap Rusia
Turki menyatakan tidak akan bergabung dengan sanksi yang dijatuhkan beberapa negara Barat terhadap Rusia.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Turki tidak akan bergabung dengan sanksi yang dijatuhkan beberapa negara Barat terhadap Rusia terkait operasi militer khusus di Ukraina.
Dikutip dari laman TASS, Senin (14/3/2022), pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam forum diplomatik di Antalya pada hari Minggu kemarin.
"Kami percaya bahwa sanksi tidak akan menyelesaikan masalah. Ambil wilayah udara, sesuai dengan Konvensi Montreux kami tidak memiliki kekuatan untuk menutupnya. Ini adalah kewajiban hukum," kata Cavusoglu, saat ditanya tentang sikap Turki terkait sanksi terhadap Rusia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan di sela-sela forum diplomatik aliansi itu, ia berharap semua anggotanya memberlakukan pembatasan untuk negara itu.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari lalu meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina.
Langkah ini diambil menyusul permintaan bantuan dari para pemimpin Republik Donbass.
Kendati demikian, ia mengaku tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Baca juga: Jurnalis AS yang Terbunuh di Ukraina Sedang Ada Proyek untuk Majalah Time
Melihat invasi yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), Inggris, dan sejumlah negara lainnya mengatakan bahwa mereka mulai memberlakukan sanksi terhadap badan hukum dan individu Rusia.
Di sisi lain, Turki telah berulang kali mengatakan tidak berminat bergabung dengan sanksi terhadap Rusia.
Ini dilakukan pemerintah Turki agar tidak merugikan ekonominya sendiri dan demi menjaga pintu tetap terbuka untuk dialog dengan Rusia.