Konflik Rusia Vs Ukraina
SU-35 Rusia Akhirnya Turun ke Medan Perang! Terlihat Menggotong Rudal Antiradiasi di Langit Ukraina
SU-35 nantinya ditugaskan untuk "menindas sistem pertahanan udara" Ukraina baik di darat maupun udara.
Tetapi, klaim tersebut tak dapat diverifikasi secara independen.
Baca juga: China Tuding AS dan NATO Terus Provokasi Konflik Rusia Vs Ukraina
Baca juga: Ukraina Kembali Meminta Pertukaran Kripto Blokir Layanan ke Pengguna Warga Rusia
Korban Tewas
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan sejauh ini telah memverifikasi 1.335 korban sipil di Ukraina, termasuk 474 tewas dan 861 terluka.
Tetapi, jumlah sebenarnya kemungkinan akan lebih tinggi.
Ukraina mengatakan pasukannya telah membunuh lebih dari 11.000 tentara Rusia.
Rusia telah mengonfirmasi sekitar 500 kerugian.
Sanksi

Inggris meluncurkan sanksi penerbangan baru yang memberinya kekuatan untuk menahan setiap pesawat Rusia.
Inggris melarang ekspor penerbangan atau barang terkait ruang angkasa ke Rusia.
Larangan AS atas impor minyak Rusia mendorong kenaikan harga minyak lebih lanjut.
Harga telah melonjak lebih dari 30 persen sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Harga Pupuk Dikhawatirkan Ikut Melonjak Jika Perang Rusia-Ukraina Berlarut-larut
Baca juga: Rusia dan Ukraina Gencatan Senjata 12 Jam, Koridor Kemanusiaan Dibuka di Beberapa Kota
Efek Ekonomi
McDonald's, Starbucks, dan L'Oreal menutup sementara semua gerai di Rusia.
Coca-Cola dan Pepsi menghentikan penjualan di negara tersebut.
Unilever menjadi perusahaan makanan besar Eropa pertama yang menghentikan impor dan ekspor dari Rusia.