Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Ukraina Zelenskyy Siap Berdialog dengan Putin untuk Hentikan Perang
Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Igor Zhovkva mengatakan bahwa negaranya siap untuk penyelesaian diplomatik konflik dengan Rusia.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Igor Zhovkva mengatakan bahwa negaranya siap untuk penyelesaian diplomatik konflik dengan Rusia.
Selain itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga siap untuk melakukan pembicaraan secara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (10/3/2022), berbicara dalam sebuah wawancara, pejabat Ukraina itu menyampaikan bahwa pembicaraan langsung antara Zelenskyy dengan Putin sangat penting 'untuk menghentikan perang yang mengerikan ini'.
Ia menekankan bahwa syarat utama yang diajukan Ukraina untuk bisa melakukan pembicaraan semacam itu adalah gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.
Baca juga: SU-35 Rusia Akhirnya Turun ke Medan Perang! Terlihat Menggotong Rudal Antiradiasi di Langit Ukraina
Hingga hari ini, Rusia dan Ukraina telah mengadakan tiga putaran negosiasi di Belarus dalam upaya menemukan solusi diplomatik terkait krisis tersebut.
Kedua belah pihak telah sepakat untuk membangun koridor kemanusiaan dan membiarkan warga sipil mengungsi dari daerah di mana pertempuran berlanjut.
Namun, tidak semua koridor ini beroperasi penuh.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba dijadwalkan bertemu di sela-sela Forum Diplomatik di Antalya Turki pada Kamis waktu setempat.
Perlu diketahui, Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari lalu, setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang memisahkan diri dari Ukraina, meminta bantuan Rusia di tengah aksi penembakan intensif terhadap warga sipil di wilayah Donbass yang diduga dilakukan pasukan Ukraina.
Putin, yang juga menandatangani dekrit pengakuan kedaulatan republik itu pada 21 Februari lalu, menegaskan bahwa pasukan Rusia dikerahkan ke Ukraina untuk 'demiliterisasi dan denazifikasi' negara itu.