Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Invasi Rusia Hari Ke-11: Zelensky Telepon Biden Bahas Sanksi Rusia, Kota Mariupol Lumpuh Tanpa Air

Berikut update terbaru mengenai invasi Rusia di hari ke-11, Joe Biden dan Zelensky bahas sanksi Rusia di telepon hingga Kota Chernihiv dibombardir.

Penulis: Inza Maliana
AFP
Kombinasi gambar yang dibuat pada 21 Juli 2021 menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) di Riga, Latvia, pada 16 Oktober 2019; dan Presiden AS Joe Biden berbicara pada 4 Juni 2021, di Pantai Rehoboth, Delaware, Convention Center. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update terbaru mengenai invasi Rusia di Ukraina di hari ke-11.

Di hari ke-11, berbagai kota di Ukraina terus dihantam bom oleh Rusia.

Bahkan, Kota Mariupol sampai sekarat lantaran kekurangan listrik dan air selama lima hari terakhir.

Di sisi lain, Presiden Ukraina juga berbicara kepada Joe Biden untuk segera mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat (AS).

Simak update terbaru invasi Rusia di hari-11 yang dikutip Tribunnews dari The Guardian:

Baca juga: Tembus Rp 1 Juta Per Gram, Pengamat: Faktor Geopolitik Imbas Invasi Rusia Buat Harga Emas Naik Terus

Baca juga: PBB Sebut Lebih dari 1,3 Juta Warga Ukraina Melarikan Diri Sejak Invasi Rusia Dimulai

- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (6/3/2022).

Dalam percakapannya, mereka membahas mengenai kelanjutan sanksi terhadap Rusia.

Selain itu, Zelensky juga meminta dukungan AS untuk mempercepat bantuan militer, kemanusiaan dan ekonomi kepada Ukraina.

Gedung Putih mengabarkan, selama panggilan itu mereka membahas pembicaraan antara Rusia dan Ukraina, tetapi tidak menjelaskan secara detail.

- Di hari ke-11, Zelensky juga berbicara dengan SpaceX dan bos Tesla, Elon Musk.

Zelensky menyebut Ukraina akan menerima lebih banyak terminal internet satelit Starlink pada pekan ini.

- Raksasa kartu kredit yang berbasis di AS, Visa dan Mastercard mengumumkan akan menangguhkan operasi bisnis mereka di Rusia.

Pengambilan gambar dari rekaman yang diperoleh dari streaming langsung Otoritas Nuklir Zaporizhzhia pada 4 Maret 2022 menunjukkan beberapa ledakan di pembangkit nuklir Ukraina di Zaporizhzhia dari penembakan Rusia.
Pengambilan gambar dari rekaman yang diperoleh dari streaming langsung Otoritas Nuklir Zaporizhzhia pada 4 Maret 2022 menunjukkan beberapa ledakan di pembangkit nuklir Ukraina di Zaporizhzhia dari penembakan Rusia. (ZAPORIZHZHIA NUCLEAR AUTHORITY / AFP)

- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengeluarkan rencana sebanyak enam poin sebagai reaksi atas invasi Rusia ke Ukraina.

Johnson juga mendesak para pemimpin lain untuk mendukungnya dalam upaya untuk menghentikan invasinya terhadap Ukraina.

- Menteri luar negeri China, Wang Yi berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Wang mengatakan, Beijing menentang setiap langkah yang menyulut api di Ukraina.

Wang menyerukan negosiasi untuk segera menyelesaikan krisis.

Ia juga menambahkan bahwa AS dan Eropa harus memperhatikan dampak negatif dari ekspansi NATO ke arah timur terhadap keamanan Rusia.

Blinken mengatakan, dunia bertindak serempak dalam menanggapi invasi Rusia di Ukraina.

Ia juga memastikan bahwa Moskow akan membayar mahal langkahnya ini.

Baca juga: Rusia-Ukraina Gelar Pertemuan Perdamaian Ketiga Senin Esok

Baca juga: Negosiator Ukraina Denis Kireev Tewas Ditembak, Diduga Berkhianat Bocorkan Informasi ke Rusia

- Blinken secara singkat datang ke Ukraina untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Dymtro Kuleba.

Adapun Kuleba memperkirakan Rusia akan dikalahkan tetapi ia meminta lebih banyak bantuan militer.

Blinken juga mengunjungi welcome centre yang didirikan otoritas Polandia di mana ada sekitar 3.000 pengungsi yang berlindung disana.

- Ratusan orang telah berbaris di Kyiv untuk bergabung dengan tentara Ukraina.

"Kami tahu mengapa kami ada di sini. Kami tahu mengapa kami membela negara kami."

"Dan orang-orang kita yang benar-benar berdiri di sana dan melawan pasukan militer Rusia. Kami tahu apa yang kami lakukan dan itulah mengapa kami akan menang," kata seorang sukarelawan, Volodymyr Onysko kepada Sky News.

Massa aksi yang tergabung dalam solidaritas untuk rakyat Ukraina menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Pada aksi tersebut mereka mengecam invasi Rusia di Ukraina yang telah memakan banyak korban. TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Massa aksi yang tergabung dalam solidaritas untuk rakyat Ukraina menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Pada aksi tersebut mereka mengecam invasi Rusia di Ukraina yang telah memakan banyak korban. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

- Militer Ukraina mengatakan, pasukan Rusia terus fokus pada Kyiv sambil bergerak maju dengan serangan di Kharkiv, Mykolaiv dan pembuatan koridor darat dengan Krimea.

Sebuah laporan juga mengatakan, pesawat dari bandara di wilayah Belarusia terlibat dalam serangan udara terhadap infrastruktur militer dan sipil di Kyiv dan Zhytomyr.

- Rusia telah menjatuhkan bom kuat di daerah pemukiman Chernihiv, sebuah kota di utara Kyiv, menurut seorang pejabat regional.

Gubernur Chernihiv, Vyacheslav Chaus, memposting foto bom tersebut di Telegram.

Ia mengatakan, bom FAB-500 yang dijatuhkan Rusia dari udara itu tidak meledak.

Bom itu seberat 500 kilogram (1.100 pon) dan rancangan Soviet dari jenis yang biasanya digunakan terhadap fasilitas industri militer dan struktur benteng.

Baca juga: 50 Pesawat Barat dengan Perangkat Keras Militer Dikabarkan Mendarat di Ukraina Jelang Operasi Rusia

Baca juga: Gencatan Senjata di Kota Mariupol Ukraina Ditunda: Terus Terjadi Penembakan

- Situasi kemanusiaan di Kota Mariupol, Ukraina selatan adalah bencana.

Seorang pejabat senior dari LSM Doctors Without Borders menyebut warga sipil harus segera dievakuasi.

Kota Mariupol disebut sedang sekarat karena digempur Rusia tanpa henti selama beberapa hari terakhir.

Kota tersebut juga lumpuh karena mengalami kondisi tanpa air dan listrik selama lima hari terakhir.

- Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan untuk menyetujui pendanaan darurat senilai $1,4 miliar pada awal minggu depan.

Hal ini lantaran pihaknya menyebut ada dampak parah dari perang terhadap ekonomi global.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved