Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kemhan Rusia Klaim Tentaranya Capai 1.612 Target Sejak Dimulainya Operasi di Ukraina

Angkatan Bersenjata Rusia disebut telah mencapai 1.612 target, sejak dimulainya operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari lalu.

ABC News
Tentara Rusia bersiaga di perbatasan dengan Ukraina. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Angkatan Bersenjata Rusia disebut telah mencapai 1.612 target, sejak dimulainya operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari lalu.

Klaim ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

"Sebanyak 1.612 target telah terkena sejak awal operasi, termasuk 62 pos komando dan pusat komunikasi, 39 sistem rudal S-300, Buk M-1 dan Osa dan 52 stasiun radar," kata Konashenkov.

Baca juga: Negosiator: Rusia dan Ukraina Sepakati Format Koridor Kemanusiaan untuk Warga Sipil

Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina Disebut Justru Menguntungkan China, Kok Bisa?

Dikutip dari laman TASS, Jumat (4/3/2022), ia mengatakan bahwa ada 49 pesawat yang hancur di darat dan 13 lainnya di udara.

Begitu pula dengan 606 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 67 peluncur roket ganda, 227 artileri lapangan dan mortir, 405 kendaraan bermotor militer serta 53 kendaraan udara tak berawak yang juga turut hancur.

Penjaga Pulau Ular, Ukraina menjadi tahanan tentara Rusia
Penjaga Pulau Ular, Ukraina menjadi tahanan tentara Rusia (TASS)

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer khusus ke Ukraina berdasarkan permintaan dari Kepala Republik Donbass.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Tujuan operasi ini hanya untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi di negara tersebut.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia menekankan bahwa Angkatan Bersenjatanya tidak melakukan serangan terhadap kota-kota di Ukraina dan tidak menargetkan warga sipil.

Mereka hanya menghancurkan infrastruktur militer menggunakan senjata presisi tinggi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved