Konflik Rusia Vs Ukraina
Facebook dan Situs Berita di Rusia Tak Bisa Diakses, Roskomnadzor Melarang Situs Berisi Propaganda
Facebook dan beberapa situs berita di Rusia tak bisa diakses, Roskomnadzor melarang situs berisi propaganda kerusuhan dan ekstremisme di Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Facebook dan beberapa situs publikasi tidak dapat diakses di Rusia pada hari Jumat (4/3/2022) ini.
Pihak berwenang Rusia menindak suara-suara kritis dan memerangi kemarahan di Ukraina.
Layanan Facebook di Moskow tidak bisa diakses, serta situs media seperti Meduza, Deutsche Welle, RFE-RL, dan layanan BBC berbahasa Rusia.
LSM pemantau, GlobalCheck, juga mengatakan situs-situs itu sebagian mati, dikutip dari NDTV.
Outlet independen Meduza melalui akun Telegram, mengatakan situsnya tidak lagi tersedia untuk "beberapa penggunanya" di Rusia.
Namun, pihak Meduza mengatakan belum menerima pemberitahuan dari pihak berwenang tentang pemblokiran.
Roskomnadzor atau Layanan Federal Pengawasan di Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, dan Komunikasi Massa di Rusia, disinyalir memblokir situs web yang berisi seruan untuk kerusuhan, ekstremisme, partisipasi dalam aksi massa ilegal, dan informasi palsu tentang tindakan militer Rusia di Ukraina.
Beberapa media publikasi juga dimasukkan dalam daftar situs terlarang oleh pemerintah Rusia.
Selain itu, publikasi di beberapa situs juga terancam mengalami penghapusan.
Baca juga: Invasi Rusia Berlarut-larut dan Ukraina Tak Kunjung Tumbang, Apakah Putin Salah Perhitungan?
Pemerintah Rusia Membatasi Akses Media Sosial dan Berita
Sejak invasi Moskow ke Ukraina pekan lalu, pihak berwenang Rusia telah meningkatkan tekanan terhadap media independen, meski kebebasan pers di negara itu sudah berkurang dengan cepat.
Pada awal pekan ini, jaksa agung Rusia memerintahkan pengawas media Rusia untuk "membatasi akses" ke stasiun radio liberal Ekho Moskvy dan saluran TV independen Dozhd.
Penutupan itu dikarenakan media tersebut menolak untuk mengikuti garis resmi pada perang di Ukraina.
Menurut Kremlin, tindakan di negara tetangga Ukraina adalah operasi militer, bukan invasi.
Kremlin mengklaim tindakan itu dirancang untuk melindungi Rusia dari Barat dan para penutur bahasa Rusia dari "genosida".
Lusinan pekerja media dan outlet, termasuk Dozhd, baru-baru ini ditunjuk sebagai "agen asing" oleh pihak berwenang.
Status tersebut mewajibkan mereka yang terkena label untuk mengungkapkan sumber pendanaan dan publikasi label, termasuk postingan media sosial, dengan denda.
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia Terbakar, Zelensky Menuntut Ganti Rugi Rusia
Brand Dunia Menghentikan Penjualan di Rusia
Berikut ini beberapa brand dunia yang menghentikan maupun menangguhkan penjualan di Rusia, dikutip dari The Guardian:
1. Apple dan Nike
Selain media sosial Facebook dan media massa yang sulit di akses, brand Apple juga mengatakan sedang menghentikan penjualan di Rusia.
Sedangkan perusahaan Nike mencegah pelanggan Rusia membeli secara online.
Apple dan Nike bergabung dengan daftar perusahaan yang berkembang untuk menjauhkan diri dari Rusia sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.
Nike mengonfirmasi, mereka mematikan penjualan web di Rusia.
Namun, Nike juga mengatakan di situs web Rusianya, bahwa pembeli dapat mengunjungi toko Nike lokal, yang ada beberapa di Moskow, St Petersburg, dan kota-kota lain.
2. Meta
Tindakan bernada serupa juga dilakukan Meta terhadap Facebook di Rusia.
Meta mengatakan unggahan dari media pemerintah Rusia tidak lagi direkomendasikan kepada pengguna oleh algoritma Facebook, lalu disusul dengan Instagram, menurut situs berita teknologi, The Verge.
Perkembangan ini terjadi setelah Meta mengatakan membatasi akses ke akun media pemerintah Rusia di Ukraina, memblokir media pemerintah Rusia dari menjalankan iklan di platform dan mengatakan telah menghapus unggahan disinformasi yang menargetkan Ukraina.
Baca juga: Mengapa Konvoi Pasukan Rusia di Kiev Berhenti? Apakah Kemunduran bagi Rusia?
3. Produsen Mobil
Selain itu, ada juga Produsen mobil Ford yang menangguhkan usaha patungan van komersialnya di Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Produsen mobil lainnya, termasuk General Motors, Jaguar Land Rover, dan Renault, juga menghentikan penjualan dan operasi di Rusia dalam beberapa hari terakhir.
4. Adidas
Sedangkan Adidas, produsen pakaian olahraga terbesar di Eropa, menangguhkan kemitraannya dengan Russian Football Union.
5. The Walt Disney Company
Dari media hiburan, ada The Walt Disney Company, yang memiliki Marvel Studios, 20th Century Studios, dan Pixar, mengatakan akan menghentikan perilisan film-filmnya di Rusia, termasuk film Pixar yang sedang booming, Turning Red.
6. Netflix
Assperson untuk Netflix mengatakan kepada The Wall Street Journal, mengingat situasi saat ini, layanan streaming itu tidak memiliki rencana untuk mendistribusikan saluran berita, olahraga, dan hiburan dari media pemerintah Rusia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia VS Ukraina