Konflik Rusia Vs Ukraina
Konflik Rusia-Ukraina akan Meluas Secara Global, Tak Hanya Perang Militer Tapi Perang Dagang & Siber
Hingga saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina terus membesar dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusia tampaknya juga menghadapi serangan non-militer dari barat, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Serangan dari negara-negara sekutu AS bukan serangan militer seperti yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
Melainkan serangan ekonomi yang dijatuhkan sekutu AS kepada Rusia karena melakukan invasi militer ke Ukraina.
Rusia tampak seperti diisolasi barat.
Beragam sanksi diberikan kepada Rusia, mulai dari larangan terbang pesawat hingga pembekuan aset.
Hingga saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina terus membesar dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Baca juga: Sanksi Ekonomi Mulai Berimbas, Warga Rusia Kesulitan Ambil Dolar di ATM dan Akses Apple Pay Ditutup
Konflik antara Rusia-Ukraina ini pun dinilai akan menjadi semakin rumit.
Pasalnya setiap konflik militer pasti akan disusul dengan perang lainnya.
Di antaranya seperti perang dagang, perang sanksi, perang sistem finansial hingga perang siber.
Hal tersebut disampaikan oleh Analis Politik Internasional sekaligus Kaprodi Hubungan Internasional FISIP UNS, Drs Ign Agung Setiawan SE S.IKom MSi PhD.
"Konflik ini memang semakin lama menjadi semakin rumit, mengapa? Konflik militer ini pasti dan sudah dimulai akan disusul dengan perang lainnya. Satu perang dagang, perang sanksi, kemudian perang sistem finansial, dan mungkin sekarang sudah mulai perang siber," kata Agung saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (27/2/2022).
Sejak Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara barat mulai memberikan sanksi kepada Rusia.
Namun nyatanya Sanksi tersebut tidak membuat Rusia bergeming.
Karena menurut Agung, Rusia termasuk negara besar yang mempunyai sumber daya ekonomi yang cukup tinggi.
Sehingga meski Rusia diberi sanksi dari negara barat, Rusia akan tetap bisa bertahan.