Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mantan Dubes RI untuk Rusia: Ukraina & Rusia Sebenarnya Bersaudara, Kenapa Harus Pakai Militer?

Ketika beberapa negara pecahan masuk NATO, sudah mulai tidak nyaman. Ketika 2008, Georgia masuk NATO, Rusia mulai marah besar.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
SKY via Express.co.uk
Ledakan sangat besar di Kota Kyiv oleh serangan udara militer Rusia dalam skala masif Senin malam (28/2/2022) WIB. 

Jadi secara geostrategi siapapun pemimpinnya merupakan sebuah ancaman.

Saya kira latar belakangnya, kemudian juga Donetsk dan Luhansk merdeka. Ini dianggap mengingkari perjanjian Minsk tahun 2014-2015.

Menurut saya Putin salah perhitungan, kelihatannya dia ingin ini cepat, kalah dan pro Rusia.

Kira-kira ide besarnya begitu, bukan berarti saya membenarkan tapi sama saja seperti Amerika invasi ke Irak dan Suriah yang juga melanggar hukum internasional.

Baca juga: Mengenal Chechnya, Negara Federasi Rusia yang Mendukung Putin Serang Ukraina

Terkadang negara super power ya seperti itu.

Bisa diceritakan saat Rusia melakukan aneksasi ke Krimea? Padahal Krimea wilayah yang sangat pro Rusia sebenarnya?

Sejarahnya dulu Krimea mayoritas penduduk Tatar keturunan Turki dan Mongolia yang beragama Islam.

Mereka kemudian diusir oleh Joseph Stalin (Mantan Kepala Pemerintahan Uni Soviet).

Krimea itu dulu dititipkan administrasinya di zaman kepemimpinan Nikita Khrushchev karena terlalu jauh ke Moskwa.

Dan Khrushchev ini sebetulnya keturunan Ukraina ada juga Leonid Brezhnev (Mantan Sekjen Partai Komunis Uni Soviet) yang juga keturunan Ukraina.

Makanya saya bilang Ukraina dengan Rusia ini bangsa yang bersaudara. Dengan referendum saja sudah pasti menang. Menurut saya kenapa harus pake militer. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved