Konflik Rusia Vs Ukraina
WNI di Kiev Tunggu Dievakuasi, 79 Orang Sudah Kumpul di KBRI
Warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina hingga kemarin masih berkumpul di gedung KBRI Kiev. Mereka menungu waktu yang tepat dan aman untuk dievakasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina hingga kemarin masih berkumpul di gedung KBRI Kiev. Mereka menungu waktu yang tepat dan aman untuk dievakasi keluar dari negara tersebut.
”WNI masih berkumpul di safe house dan KBRI (Kiev), menunggu waktu yang tepat untuk dievakuasi," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, Sabtu (26/2/2022).
Ia menyebut semua WNI yang ada di Ukraina juga diberikan jaminan keamanan oleh pihak militer Ukraina.
Baca juga: Bawa WNI Keluar Ukraina, Kemenlu Siapkan Pesawat dan Tim Evakuasi
Sementara itu Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa jumlah WNI yang berkumpul di KBRI Kiev kini bertambah dari 72 WNI menjadi 79 WNI. Adapun 25 WNI ada di titik safe house di Odessa dan lainnya ada di beberapa tempat di kota.
"Kami terus menjalin kontak dengan para WNI. Kemarin malam (25/2/2022) telah diadakan pertemuan virtual dengan seluruh WNI untuk meng-update situasi terakhir dan langkah2 pelindungan," katanya.
"Kondisi mereka saat ini aman di titik masing masing. Kita upayakan untuk evakuasi keluar Ukraina jika kondisi rute evakuasi memungkinkan. Komunikasi terus dilakukan dg berbagai pihak untuk membuat jalur aman."
Meski demikian, Faizasyah dan Judha belum bisa memastikan kapan para WNI ini dapat dievakuasi dari Ukraina. "Kita lihat situasi di lapangan," kata Judha. Kemlu RI sendiri sebelumnya mengatakan tengah membuat rencana evakuasi di Kiev.
"Dari WA [WhatsApp] dapat informasi bahwa mereka dalam kondisi aman, mereka tenang. Sesuai rencana kontijensi WNI kita diminta berkumpul ke KBRI Kiev. Kami bekerja sama dengan beberapa perwakilan seperti KBRI Warsawa dan lain-lain telah menyusun rencana perlindungan WNI di sana," kata Judha dalam jumpa pers virtual, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Kemlu Rilis Data Terbaru: Ada 153 WNI yang Berada di Ukraina, Sudah Dalam Safe House
Kini, ada 138 WNI yang sedang berdiam di Ukraina dan berlindung di bawah naungan KBRI, sembari menunggu langkah selanjutnya dari pemerintah. DPR sebelumnya sudah meminta pemerintah segera mengevakuasi semua WNI yang ada di Ukraina. Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, meminta Kemlu RI menyiapkan rencana evakuasi. Hal ini untuk mengantisipasi krisis yang berkembang menjadi lebih buruk di negara tersebut.
"Saya juga meminta KBRI dan Kemlu (Kementerian Luar Negeri) untuk menyusun rencana kontingensi dengan KBRI di kota-kota lain seperti Warsawa, Bratislava, Bucharest, dan Moskow untuk memberikan perlindungan bagi WNI yang ada di sana," ujar Meutya.
Dia menilai keselamatan WNI adalah hukum tertinggi yang mesti diupayakan secara sungguh-sungguh. Keselamatan WNI di Ukraina harus menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia. "Kemlu harus memastikan para WNI ada di lokasi yang aman, tentunya dalam hal ini adalah KBRI kita yang ada di Kiev," jelasnya.
Sementara anggota Komisi I DPR RI, Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melalui Kemlu RI melakukan langkah protektif dan mitigatif kepada WNI yang berada di Ukraina. Helmy meminta pemerintah segera melakukan evakuasi dan memberikan perlindungan terhadap 138 WNI yang kini berada di Ukraina.
"Ada sekitar 138 WNI yang tinggal di Ukraina. Dalam situasi yang sangat tidak aman pasca serangan Rusia atas Ukraina, kita berharap pemerintah RI melalui Kemenlu, bisa segera melakukan evakuasi dan perlindungan kepada saudara-saudara kita," kata Helmy dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: Kemlu Rilis Data Terbaru: Ada 153 WNI yang Berada di Ukraina, Sudah Dalam Safe House
Helmy menegaskan bahwa keselamatan WNI menjadi tanggung jawab bersama selain terus mengupayakan gencatan senjata dan perdamaian untuk Rusia dan Ukraina yang kini tengah berperang. Sementara itu Komisi I DPR RI dikatakannya, melakukan komunikasi intensif dengan pihak Kemenlu untuk mencari langkah strategis. "Guna mengupayakan solusi terbaik bagi WNI yang berada di Ukraina," ujarnya.
Di sisi lain kondisi di Ukraina juga masih mencekam. Pertempuran terjadi di sejumlah lokasi. Pasukan Rusia bahkan mulai bergerak masuk ke Kiev. Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyatakan pertempuran telah terjadi di jalanan Kota Kiev. Kemendagri Ukraina memperingatkan warga sipil agar berhati-hati. "Pertempuran aktif sedang terjadi di jalan-jalan kota kami. Harap tetap tenang dan berhati-hati mungkin!," demikian pernyataan Kementerian di akun Facebook mereka.
Dalam pertempuran kemarin satu gedung di Kiev dikabarkan dihantam proyektil pasukan Rusia. Sebuah video yang dibagikan departemen media Kantor Kepresidenan Volodymyr Zelensky menunjukkan rudal meledak di sebuah apartemen pribadi. Ledakan itu menyebabkan puing-puing berserakan dan asap mengepul di dalam ruangan.
Dikutip dari The Guardian, apartemen tersebut berlokasi di Lobanovsky Avenue 6 di area pusat kota Kiev. Bagian luar gedung yang terkena serangan rudal tersebut tampak rusak parah. Menurut Badan Kedaruratan Ukraina, rudal yang menghantam gedung itu adalah milik Rusia. Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengabarkan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. (tribun network/ras/mam/dod)