Konflik Rusia Vs Ukraina
Begini Sejarah Panjang Konflik Rusia dan Ukraina, Ada Peran AS dan NATO
Setelah Ukraina mendapatkan bantuan senjata dari AS dan NATO, pada Kamis (10/2/2022) Rusia melakukan latihan militer di Belarusia
Laporan Wartawan Tribun Jateng Alifia Yumna Amri
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bukan hal mengejutkan.
Pasalnya konflik keduanya terjadi sejak tahun 2014 lalu.
Tahun itu, Rusia menduduki Krimea yang merupakan sebuah wilayah di Ukraina sebagai upaya Rusia dalam melakukan aneksasi wilayah.
Kecewa dengan ulah Rusia, Ukraina melakukan pedekatan dengan NATO.
Memasuki bulan Januari 2022 lalu, Ukraina mendapatkan sejumlah bantuan senjata dari pihak Amerika Serikat dan negara-negara lainnya yang tergabung dalam NATO.
Bantuan senjata yang diberikan Amerika Serikat dan sejumlah negara anggota NATO untuk Ukraina merupakan sebuah upaya agar Ukraina lebih siap dalam mengantisipasi jika sewaktu-waktu Rusia melakukan serangan.
Baca juga: 5 Fakta Baru Invasi Rusia ke Ukraina: NATO Kirim Pasukan hingga Muncul Negosiasi Hentikan Perang
Tentu saja mengetahui ini, Rusia merasa jika Ukraina memiliki kecenderungan dalam memihak Amerika Serikat dan negara anggota NATO.
AS juga merupakan musuh Perang Dunia Kedua Uni Soviet sebelum akhirnya hancur menjadi beberapa negara diantaranya Ukraina dan Rusia.
Setelah Ukraina mendapatkan bantuan senjata dari pihak Amerika Serikat dan negara anggota NATO, pada Kamis (10/2/2022) Rusia melakukan latihan militer di Belarusia.
Dilihat dari segi geografis letak Belarusia sangat berdekatan dengan Ukraina, tidak hanya itu Belarusia merupakan negara yang juga merupakan aliansi Rusia.
Pada Senin (14/2/2022) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut merespon latihan militer yang dilakukan Rusia dengan memberikan pernyataan bahwa negaranya akan tetap melanjutkan pembentukan aliansi militer dengan NATO di tengah ancaman Rusia.
Seminggu pasca respon Presiden Ukraina, Vladimir Putin selaku Presiden Rusia memberikan pernyataan sebagai balasan ke Ukraina jika pihaknya mengakui kedaulatan dua wilayah yang sebelumnya berada di Ukraina yakni Donetsk dan Luhansk.
Donetsk dan Luhansk merupakan dua wilayah di Ukraina yang memiliki kecenderungan untuk pro-Rusia.
Pada hari yang sama, Vladimir Putin mengirimkan pasukan militernya untuk mengamankan kedua wilayah tersebut.