Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Perang Rusia-Ukraina: Tentara Rusia Menyamar Kenakan Seragam Ukraina, Lantas Ditembak Mati
Konflik Rusia serta Ukraina kian memanas, sudah jatuh banyak korban tewas dari kedua negara, berikut fakta lainnya.
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Ukraina disebut telah menembak mati tentara Rusia yang menyamar mengenakan seragam Ukraina.
Sebuah laporan menyebut penyamaran tersebut merupakan taktik terbaru.
Tampak dalam sebuah foto terdapat truk militer Ukraina dan mayat mengenakan seragam militer Ukraina di sebelahnya, diduga sebenarnya orang Rusia yang menyamar.
Pasukan Ukraina dilaporkan telah membunuh sejumlah tentara yang menyamar saat ibu kota Ukraina, Kiev, dikepung pasukan Vladimir Putin, dikutip Tribunnews dari The Sun, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Berita Foto : Ribuan Warga Rusia Ditangkap saat Demonstrasi Tolak Invasi ke Ukraina
Saat pengepungan di Kiev, warga juga didesak untuk mengangkat senjata, membuat bom-bom molotov, dan menggunakan drone komersial untuk mempertahankan rumah mereka.
Kini, sekitar 18.000 senjata telah dibagikan kepada penduduk Ukraina.

Sementara, dilaporkan juga terdapat suara tembakan dilaporkan terdengar di sekitar Kiev, pertempuran terjadi di distrik Oblonon, dan pusat kota.
Terdapat laporan tentang seorang pria berpakaian sipil yang membawa AK-47 di pusat kota.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah memperingatkan tentang ancaman dari kelompok subversif di kota.
Dikhawatirkan pasukan khusus Rusia dapat mencoba untuk menabur kekacauan dan mengambil pejabat kunci untuk membuka jalan bagi invasi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tank Militer Rusia Mulai Masuki Ibu Kota Ukraina, Warga Diminta Siapkan Bom Molotov
Penyerang lain mungkin adalah sebuah sabotase atau sel tidur Rusia yang setia kepada Putin, dan telah menunggu di Ukraina untuk serangan itu.
Zelenskyy memperingatkan bahwa dia masuk dalam daftar nomor satu target pembunuhan oleh Putin.
Sementara itu, AS mengatakan bahwa Putin mungkin berusaha untuk "memenggal" pemerintah Ukraina.
Bandara Kiev Kembali Dikuasai Ukraina

Pasukan Ukraina telah merebut kembali bandara Kiev dari Rusia.
Hal tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memerintahkan wajib militer bagi rakyatnya dan melarang semua pria berusia 18 hingga 60 tahun meninggalkan negara itu.
Diketahui sebelumnya, pasukan elit angkatan udara Rusia berhasil merebut bandara tersebut.
Namun pada Jumat (25/2/2022), pemerintah Ukraina menyatakan mereka telah merebutnya kembali.
Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Herashchenko, membuat pengumuman itu.
Garda Nasional Ukraina pun men-tweet foto tiga tentara muda yang memegang bendera Ukraina yang penuh dengan lubang peluru.
"Pengawal dengan bendera mereka, terkoyak setelah pertempuran hari ini," tulisnya.
"Selamat untuk kalian semua dan katakan bahwa kita akan menang!"
5 Pesawat Rusia dan 1 Helikopter Ditembak Jatuh, Pasukan Ukraina: Musuh Menderita Kerugian
Sebuah laporan menyebutkan setidaknya lima pesawat Rusia dan satu helikopter ditembak jatuh.
Hal tersebut dilaporkan oleh Komando Pasukan Gabungan Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
"Pada 24 Februari 2022, 5 pesawat dan sebuah helikopter agresor ditembak jatuh di dekat area Pasukan Gabungan," kata komando tersebut di Facebook, dikutip Tribunnews.com dari Anadolu Agency.
Dalam pernyataan tertulis tersebut, disebutkan Pasukan Gabungan memberikan penolakan yang layak kepada angkatan bersenjata Federasi Rusia.
Hal itu juga memperlihatkan unit militer Ukraina mempertahankan posisi mereka.
Komando tersebut juga mengatakan, "Musuh menderita kerugian."

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Pakar Hukum Internasional: Ada Kelompok Separatis
"Tetap tenang dan percaya pada bek Ukraina. Ayo menang bersama!"
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan darurat militer di seluruh negeri ketika pasukan Rusia memasuki perbatasan dan menyasar di sekitar ibu kota Kyiv.
"Ledakan terdengar di banyak kota di Ukraina. Kami mengumumkan darurat militer di seluruh negeri," kata Zelenskyy.
Rusia menargetkan area utama di kota-kota dengan senjata dan rudal, menurut laporan.
Pada Kamis pagi, ledakan dilaporkan terjadi di beberapa provinsi Ukraina, termasuk Kyiv, dan beberapa tank dilaporkan melintasi perbatasan dengan Belarus ke Ukraina.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)