Beberapa Foto Wanita Muslim di India Dicuri Lalu 'Dilelang' di Aplikasi Bulli Bai
Beberapa foto wanita Muslim di India dicuri lalu diunggah di aplikasi pelelangan online, Bulli Bai.
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa wanita Muslim di India mengataka,n fotonya telah digunakan tanpa persetujuan oleh orang tidak dikenal dalam beberapa hari terkahir.
Melalui media sosial, mereka mengaku fotonya diunggah di aplikasi sumber terbuka di platform pengembangan perangkat lunak milik Microsoft, GitHub.
Aplikasi itu bernama Bulli Bai, yakni istilah yang menghina untuk menggambarkan wanita Muslim.
Lebih dari seratus foto wanita Muslim diunggah di aplikasi itu untuk 'dilelang'.
Dikutip dari Aljazeera, kasus tersebut kini tengah ditangani oleh polisi.
Baca juga: Kenapa Serangan Terhadap Minoritas Kristen India Meningkat?
Baca juga: India Mulai Beri Vaksinasi Anak-anak Usia 15 Hingga 18 Tahun
Divisi kejahatan dunia maya Kepolisian Mumbai pada Rabu pagi menangkap Mayank Rawal (21), dari negara bagian Uttarakhand di utara.
Rawal adalah orang ketiga yang ditangkap dalam kasus tersebut.
Pada hari Senin, polisi menangkap Vishal Kumar (21), seorang mahasiswa teknik, di pusat teknologi selatan Bengaluru.
Keesokan harinya, Shweta Singh, seorang wanita berusia 19 tahun yang dicurigai sebagai tersangka utama dalam kasus tersebut, ditangkap di Uttarakhand.
Dalam pengaduan polisi yang diajukan pada hari Minggu, Ismat Ara, seorang jurnalis yang berbasis di New Delhi yang menjadi korban 'pelelangan', mengatakan itu adalah upaya untuk melecehkan wanita Muslim.
"GitHub tersebut bersifat kekerasan, mengancam dan bermaksud untuk menciptakan rasa takut dan malu di benak saya, serta di benak perempuan pada umumnya, dan komunitas Muslim yang perempuannya menjadi sasaran dengan cara yang penuh kebencian ini," kata Ismat Ara.
Selain Ismat Ara, beberapa jurnalis, di antaranya Quratulain Rehbar, juga menjadi korban pelelangan tersebut.
Foto aktris terkemuka Shabana Azmi, istri seorang hakim Pengadilan Tinggi Delhi, aktivis dan politisi, juga tampil di Bulli Bai.
Bahkan Fatima Nafees (65), ibu dari siswa yang hilang Najeeb Ahmed, dan peraih Nobel Pakistan Malala Yousafzai tidak luput dari para pelaku di balik Bulli Bai.
Untuk diketahui, aplikasi Bulli Bai muncul hanya enam bulan setelah aplikasi serupa yang disebut Sulli Deals menjual hampir 80 wanita Muslim India.
Baca juga: 12 Orang Tewas Terinjak-injak di Kuil India saat Berdoa untuk Tahun baru
Baca juga: Penutupan Sekolah dan Kesenjangan Digital di India Memaksa Banyak Anak Putus Sekolah
"Baik 'Bulli' dan 'Sulli' adalah kata-kata menghina yang digunakan untuk wanita Muslim dalam bahasa gaul lokal."
"Namun, kali ini bahasa Punjabi digunakan dalam antarmuka 'Bulli Bai' bersama dengan bahasa Inggris," kata jurnalis Mohammad Zubair, yang bekerja untuk situs pengecekan fakta AltNews.
Quratulain Rehbar, orang yang sebelumnya melaporkan Sulli Deals pada Juli tahun lalu terkejut melihat fotonya di aplikasi.
"Ketika saya melihat foto saya, tenggorokan saya terasa berat, lengan saya merinding dan saya mati rasa. Itu mengejutkan dan memalukan," katanya.
Meskipun tidak ada penjualan nyata yang terlibat, Bulli Bai dimaksudkan untuk merendahkan dan mempermalukan wanita Muslim yang vokal, kata Quratulain Rehbar.
Pada Sabtu lalu, Menteri Teknologi Informasi India Ashwini Vaishnaw mengatakan GitHub telah mengonfirmasi pemblokiran pengguna yang membuat aplikasi Bulli Bai.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)