Minggu, 5 Oktober 2025

23 Juta Rakyat Afghanistan Hadapi Ancaman Kelaparan

Sejumlah menteri negara yang tergabung dalam OKI menggelar pertemuan extra ordinary menyikapi krisis situasi yang terjadi di Afganistan.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustasi. Pencari suaka asal Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) di Jakarta, Senin (15/11/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para menteri negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggelar pertemuan extra ordinary menyikapi situasi yang terjadi di Afganistan.

Pertemuan digelar di Islamabad, Pakistan dan berakhir pada Minggu (19/12/2021).

Diketahui sekitar 23 juta rakyat Afghanistan menghadapi ancaman kelaparan.

Ditambah lagi, kini fasilitas kesehatan dipenuhi anak-anak yang kekurangan gizi serta 70 persen guru tidak mendapatkan gaji dan jutaan anak dikhawatirkan tidak dapat sekolah.

Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengatakan pertemuan tersebut merupakan inisasi Indonesia dan diikuti setidaknya 24 Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri.

"Saya masih ingat bulan September di sela-sela Pertemuan Majelis Umum PBB di New York, saya lakukan pembicaraan dengan sejumlah Menlu OKI dan juga dengan Sekjen OKI dan usulkan pentingnya OKI untuk adakan pertemuan emergensi mengenai situasi di Afghanistan," kata Retno dalam konferensi pers virtual.

Baca juga: Negara-negara Islam Janjikan Bantuan untuk Atasi Krisis Afghanistan

Di Islamabad, Menlu RI juga bertemu dengan perwakilan Taliban untuk membahas situasi kemanusiaan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan di Afghanistan.

Retno mengatakan Indonesia berharap agar janji Taliban yang disampaikan 16 Agustus dapat dilakukan.

"Harapan ini juga secara khusus saya sampaikan pada saat saya bertemu dengan Mullah Amir Khan Muttaqi dari Taliban," kata Retno.

Menurutnya implementasi janji Taliban ini akan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan sebuah Afghanistan yang damai, stabil, dan makmur.

Baca juga: Pakistan Ajak Negara-negara Muslim Bantu Afghanistan yang Alami Krisis Kemanusiaan dan Ekonomi

Retno juga menyampaikan kembali harapan Indonesia mengenai penghormatan terhadap hak-hak perempuan termasuk di bidang pendidikan kepada perwakilan Taliban.

"Indonesia siap menjadi bagian dari kerja sama pengembangan Pendidikan dan pengembangan kapasitas bagi Pendidikan untuk perempuan," ujarnya.

Indonesia juga mendorong badan-badan PBB yang relevan untuk bekerja sama dengan OKI menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Afghanistan.

Termasuk menyerukan pada masyarakat internasional untuk memberikan bantuan untuk 23 juta rakyat Afghanistan yang menghadapi ancaman kelaparan di musim dingin ini.

"Ini adalah bentuk perhatian besar Indonesia terhadap rakyat Afghanistan," kata Retno.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved