Virus Corona
Apakah Vaksinasi Efektif Terhadap Varian Omicron? Ini Kata Pakar Afrika Selatan
Pakar Afrika Selatan mengatakan vaksin Covid-19 mungkin efektif mencegah penyakit parah dan rawat inap akibat varian Omicron.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pakar menyebutkan vaksin Covid-19 efektif untuk mencegah penyakit parah dan rawat inap terkait varian Omicron.
Pakar penyakit menular terkemuka Afrika Selatan, Profesor Salim Abdool Karim, mengatakan terlalu dini untuk memutuskan apakah Omicron menyebabkan gejala klinis yang lebih parah daripada varian sebelumnya.
“Berdasarkan apa yang kami ketahui dan bagaimana varian kekhawatiran lainnya bereaksi terhadap kekebalan vaksin, kami dapat berharap bahwa kami masih akan melihat efektivitas yang tinggi untuk rawat inap dan penyakit parah, dan bahwa perlindungan vaksin kemungkinan akan tetap kuat,” kata Abdool Karim, seperti dilansir CNA.
Mencegah penyakit parah terutama merupakan fungsi kekebalan sel-T, berbeda dengan kekebalan antibodi yang sering menghalangi infeksi.
Baca juga: Varian-varian Covid-19 yang Telah Terdeteksi, Berikut Perbedaan Omicron dengan Varian Lainnya
Baca juga: Enam Fakta WHO tentang Varian Omicron yang Diwaspadai Dunia
"Jadi bahkan jika ada beberapa yang lolos dari antibodi, sangat sulit untuk lolos dari kekebalan sel-T," katanya.
Penemuan varian di Afrika selatan telah menyebabkan reaksi global yang kuat.
Negara-negara membatasi perjalanan dari wilayah tersebut dan memberlakukan pembatasan lain karena takut itu dapat menyebar dengan cepat, bahkan pada populasi yang divaksinasi.
Di Jenewa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin(29/11/2021), mengatakan varian tersebut menimbulkan risiko global yang sangat tinggi dari lonjakan infeksi.
Meskipun begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai potensinya untuk menghindari perlindungan terhadap kekebalan yang disebabkan oleh vaksin dan infeksi sebelumnya.
Pada hari Minggu, seorang dokter Afrika Selatan yang merupakan salah satu yang pertama mencurigai adanya varian baru, mengatakan sejauh ini Omicron tampaknya menghasilkan gejala ringan.
Namun, Abdool Karim, seorang profesor di Universitas KwaZulu-Natal Afrika Selatan dan Universitas Columbia di Amerika Serikat, mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan tegas karena dokter hanya dapat mengomentari pasien yang mereka tangani.
"Dari segi presentasi klinis, datanya belum cukup," katanya.
Baca juga: Varian Omicron Dinilai Bisa Rusak Prospek Pertumbuhan Ekonomi Global
Baca juga: Pfizer dan Moderna Kembangkan Vaksin Covid-19 dan Booster untuk Tangani Varian Omicron
Pemerintah Afrika Selatan melakukan segala yang mungkin bisa dilakukan untuk mempersiapkan fasilitas kesehatannya demi mengatasi varian tersebut, Menteri Kesehatan Joe Phaahla mengatakan pada konferensi pers.
Phaahla mengatakan para pejabat terlibat dengan negara-negara yang memberlakukan pembatasan perjalanan di negara-negara Afrika selatan untuk mencoba membalikkannya.
Spesialis kesehatan masyarakat Waasila Jassat mengatakan pada pengarahan yang sama bahwa provinsi Gauteng, daerah pusat kota di mana kasus melonjak sejak penemuan varian, sejauh ini belum melihat peningkatan kematian akibat Covid-19.
(Tribunnews.com/Yurika)