Donald Trump Perkenalkan Media Sosial Baru 'TRUTH Social', Beta Tester Dibuka November
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana melucurkan platform media sosial terbaru yang diberi nama TRUTH Social.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana melucurkan platform media sosial terbaru yang diberi nama TRUTH Social.
Trump berkata tujuannya membuat media sosial sendiri adalah untuk menyaingi perusahaan teknologi yang telah menolaknya.
"Kita hidup di dunia di mana Taliban memiliki kehadiran besar di Twitter, namun presiden Amerika favorit kalian telah dibungkam," kata Trump dalam sebuah pernyataannya.
"Ini tidak bisa diterima."
Trump telah di-banned Facebook dan Twitter sejak awal tahun ini.
"Saya senang untuk segera mulai membagikan pemikiran saya tentang TRUTH Social dan untuk melawan teknologi besar," tulis Trump.
Baca juga: Trump Hotel International Dijual Dengan Harga Rp 5,2 Triliun
Baca juga: Amerika Serikat Diam-diam Latih Pasukan Taiwan, Terjadi Sejak Donald Trump Menjabat

Trump mengumumkan berita itu dalam siaran pers pada hari Rabu (20/10/2021).
Ia mengatakan platform tersebut akan dibuka untuk "pengguna yang diundang" pada peluncuran beta pada bulan November.
Sedangkan rencana untuk pembukaan publik besar-besaran dilakukan awal tahun depan.
Dilansir The Guardian, Truth Social akan menjadi produk dari usaha baru Trump Media & Technology Group.
Perusahaan itu dibuat melalui merger dengan Digital World Acquisition Corp.
Grup tersebut mengatakan bahwa mereka berusaha untuk menjadi perusahaan terbuka.
Tautan ke situs web TruthSocial.com mengarahkan pengguna untuk mendaftar ke daftar tunggu atau memesan aplikasi lebih dahulu melalui Apple App Store.
Di sana, tangkapan layar aplikasi Truth Social menunjukkan profil pengguna yang sangat mirip dengan profil Twitter.

Nama Truth Social juga sudah didaftarkan sebagai merek dagang dari Trump Group Corp pada Juli 2021, menurut pengajuan publik.
Pada bulan Juli, Trump menggugat Facebook, Twitter, dan Google karena diduga menyensor dirinya.
Baca: Donald Trump Gugat Twitter, Google, dan Facebook, Buntut Masalah Pemblokiran Akun
Baca: Donald Trump Kembali Berkampanye, Gunakan Teori Kebocoran Covid-19 dari Lab Wuhan sebagai 'Senjata'
Perusahaan itu sejauh ini telah menegakkan larangan dan penangguhan permanen terhadap mantan presiden.
Meski begitu, Facebook berencana untuk meninjau kembali keputusannya dalam dua tahun.
Ini bukan pertama kalinya Trump merencanakan kembali ke media sosial.
Mei lalu, pendukung Donald Trump membuat akun baru di Twitter tapi langsung terblokir tak lama setelahnya.
Akun @DJTDesk ditangguhkan Kamis (6/5/2021) pagi karena melanggar kebijakan Twitter.
Dalam sebuah pernyataan kepada Insider, seorang juru bicara Twitter mengatakan:
"Seperti yang dinyatakan dalam kebijakan penghindaran larangan kami, kami akan mengambil tindakan penegakan hukum pada akun yang jelas-jelas bermaksud untuk mengganti atau mempromosikan konten yang berafiliasi dengan akun yang ditangguhkan."
Baca juga: Trump Sebut Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan sebagai Hal Hebat untuk Dilakukan
Baca juga: Ivanka Trump Unggah Foto Divaksinasi, Postingannya Justru Dibanjiri Penolakan dan Keraguan

Bio pada akun tersebut, yang diduga dibuat pada hari Rabu (5/5/2021) menyatakan bahwa cuitan di Twitter disalin dari situs Save America atas nama POTUS ke-45.
Cuitan diambil dari blog From the Desk of Donald J Trump dan bukan Donald Trump langsung yang menguggah cuitan.
"Posts copied from Save America on behalf of the 45th POTUS; Originally composed via https://DonaldJTrump.com/Desk. *Note: Not Donald J. Trump Tweeting," bunyi tulisan dalam bio.

Akun Twitter terbaru @DJTDesk tersebut merupakan perpanjangan dari situs baru Trump, From the Desk of Donald J. Trump, yang diluncurkan sehari sebelumnya.
Di situs tersebut, Trump membagikan pernyataan yang mirip cuitan tweet yang dapat dibagikan oleh para pengikutnya di media sosial.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)