Minggu, 5 Oktober 2025

Kondisi Ekonomi Suram, Kim Jong Un Desak Pejabat Fokus Urusi Nasib Rakyat

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mendesak para pejabat untuk fokus meningkatkan kesejahteraan rakyat di tengah kondisi ekonomi yang 'suram'

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
KCNA VIA KNS/AFP
Gambar ini diambil pada 14 Januari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 15 Januari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi isyarat dari tribun selama parade militer merayakan Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mendesak para pejabat untuk fokus meningkatkan kesejahteraan rakyat di tengah kondisi ekonomi yang 'suram'.

Media pemerintah Korut pada Senin (11/10/2021) melaporkan, Kim Jong Un menyampaikan hal ini di tengah peringatan ulang tahun partai yang berkuasa.

Dilansir Reuters, ulang tahun berdirinya Partai Buruh Korea ke-76 diwarnai dengan pertunjukan seni dan kembang api di Pyongyang pada Minggu (10/10/2021). 

Menurut laporan, tidak ada parade militer akbar yang biasanya disertakan dalam acara semacam ini.

Ekonomi Korea Utara terpukul oleh sanksi bertahun-tahun atas program nuklir dan senjatanya, ditambah cuaca ekstrem yang mengakibatkan banyak korban.

Baca juga: WHO Kirim Bantuan untuk Penanganan Covid-19 ke Korea Utara

Baca juga: Ekonomi Korea Utara Suram, Kim Jong Un Ingatkan Pejabat Jangan Minta Diistimewakan

Gambar yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara KCNA pada Senin (11/10/2021) menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pidato untuk menandai ulang tahun ke-76 Partai Buruh Korea di Pyongyang pada Minggu (10/10/2021). Kim mengingatkan pejabat untuk tidak minta diistimewakan
Gambar yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara KCNA pada Senin (11/10/2021) menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pidato untuk menandai ulang tahun ke-76 Partai Buruh Korea di Pyongyang pada Minggu (10/10/2021). Kim mengingatkan pejabat untuk tidak minta diistimewakan (STR / KCNA MELALUI KNS / AFP)

Korea Utara disebut berisiko mengalami kelaparan selama isolasi pandemi Covid-19 dan situasi ini dapat meningkat menjadi krisis, jelas seorang penyelidik hak asasi PBB.

Kim dalam pidatonya dilaporkan KCNA mengatakan, Korut menghadapi "tugas besar untuk menyesuaikan dan mengembangkan ekonomi negara" dan mencapai tujuan ekonomi yang ditetapkan dalam pertemuan partai dan pemerintah baru-baru ini.

"Satu-satunya cara untuk secara dinamis mendorong pekerjaan penting yang belum pernah terjadi sebelumnya meskipun situasinya suram adalah agar seluruh Partai bersatu," tambahnya, tanpa menyebutkan kebuntuan politik atas senjata nuklirnya.

Pejabat seharusnya tidak menginginkan hak istimewa dan perlakuan istimewa dan "harus selalu mempertimbangkan apakah pekerjaan mereka melanggar kepentingan rakyat atau menyebabkan masalah bagi rakyat," kata Kim.

Media pemerintah memperlihatkan Kim berbicara di sebuah ruangan yang penuh dengan pejabat berpakaian gelap, tanpa jarak sosial, masker, atau protokol kesehatan yang jelas.

Siaran televisi pemerintah menunjukkan para pemuda menghadiri gala dan orang-orang meletakkan bunga di patung para pemimpin negara sebelumnya.

Seorang penonton menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19, sebelum pertunjukan oleh Rombongan Akrobatik Nasional Korea Utara di Teater Sirkus Pyongyang pada 16 November 2020.
Seorang penonton menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19, sebelum pertunjukan oleh Rombongan Akrobatik Nasional Korea Utara di Teater Sirkus Pyongyang pada 16 November 2020. (KIM Won Jin / AFP)

Departemen Luar Negeri AS pada Kamis menuduh pemerintah Kim bertanggung jawab atas situasi kemanusiaan di negara itu.

"Rezim terus mengeksploitasi warganya sendiri, melanggar hak asasi mereka, untuk mengalihkan sumber daya dari rakyat negara itu untuk membangun (senjata pemusnah massal) dan program rudal balistik yang melanggar hukum," kata juru bicara Ned Price dalam sebuah pengarahan di Washington.

Price juga menambahkan bahwa Amerika Serikat mendukung upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mengatakan pasokan medis Covid-19 telah tiba di pelabuhan Korea Utara.

Ini mengindikasikan bahwa Korea Utara melonggarkan salah satu penutupan perbatasan pandemi paling ketat di dunia untuk menerima bantuan dari luar.

Korea Utara hingga kini belum melaporkan kasus Covid-19.

Kendati demikian, rezim telah memberlakukan penutupan perbatasan, pembatasan gerak, dan kebijakan anti Covid-19 lainnya.

Gambar tidak bertanggal yang dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada 31 Agustus 2021 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) bertemu  orang-orang muda yang secara sukarela bekerja di sektor konstruksi sosialis yang sulit dan menantang.
Gambar tidak bertanggal yang dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada 31 Agustus 2021 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) bertemu orang-orang muda yang secara sukarela bekerja di sektor konstruksi sosialis yang sulit dan menantang. (STR / AFP / KCNA VIA KNS)

Baca juga: Sudah 4 Hari Posko Satgas Covid-19 di Sulawesi Tenggara Disegel, Ada Apa ? 

Baca juga: Bulan Ini, Korea Selatan Akan Memulai Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil

Klaim nol Covid-19 dari Korut itu juga diragukan para ahli, karena wabah ini menjangkiti hampir seluruh dunia, dikutip dari Al Jazeera

Pihak berwenang di Pyongyang sebelumnya mengatakan kepada WHO bahwa mereka telah menguji 40.700 orang hingga 23 September dan semua negatif corona.

Para ahli mengatakan epidemi di Korea Utara bisa menghancurkan.

Ini karena sistem perawatan kesehatannya yang buruk dan kurangnya pasokan medis.

Tetapi meskipun menerapkan kontrol perbatasan yang ketat, Korea Utara belum menunjukkan urgensi yang sama untuk vaksin.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved