Virus Corona
Ditutup Akibat Lockdown, Bar di Malaysia Berubah Jadi Bank Makanan, Beri Paket Bantuan kepada Warga
Sebuah bar di Malaysia berubah menjadi bank makanan akibat lockdown. Di sana para karyawan mengelola paket bantuan untuk diberikan kepada warga
TRIBUNNEWS.COM - Bank makanan mulai bermunculan di berbagai tempat di ibukota Malaysia.
Lockdown yang berkelanjutan berdampak pada semua orang, bukan hanya orang miskin, The Straits Times melaporkan.
Bar telah ditutup sejak Mei karena jumlah kasus Covid-19 melonjak.
Tetapi satu bar bernama Bar Roca telah berubah menjadi bank makanan.
"Kami sangat terdampak oleh lockdown, tetapi untungnya kami dapat mempertahankan staf kami," kata direktur Bar Roca Martin Jacks kepada The Straits Times.
"Kami mendapat sumber daya yang dapat kami gunakan untuk membantu orang yang membutuhkan."
Baca juga: Raja Salman Perintahkan Arab Saudi Bantu Pasokan Medis untuk Malaysia
Baca juga: Malaysia Catat Rekor 17.045 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi Tiga Hari Berturut-turut Saat Lockdown
Ide datang dari istri Jacks, Annie Matthews, yang membantu menjalankan bisnis.
Pasangan itu memutuskan untuk mengubah ruang yang tidak terpakai di bar menjadi tempat penyortiran untuk bahan makanan dan barang-barang penting lainnya.
Mereka mengemasnya menjadi satu paket bantuan.

Paket bantuan kemudian dikirim kepada yang membutuhkan baik oleh tim mereka sendiri, atau oleh pelanggan tetap dan mitra lain yang telah membantu.
Sumbangan dan kontribusi dari pelanggan tetap Bar Roca dan dermawan lainnya digunakan untuk membeli kebutuhan pokok dan bahan makanan dalam paket bantuan.
Sejumlah restoran di sekitar Kuala Lumpur yang ditutup akibat lockdown juga telah diubah menjadi titik drop-off bagi mereka yang ingin menyumbangkan barang-barang yang akan melengkapi paket bantuan yang dikirim oleh Bar Roca.
Penerima manfaat sebagian besar adalah mereka yang tinggal di rumah susun murah di sekitar ibu kota.
Hingga saat ini, Bar Roca telah mengirimkan lebih dari 190 paket bantuan untuk keluarga yang terkena dampak.
Lockdown di Kuala Lumpur tidak hanya berdampak pada orang miskin.
Baca juga: Wanita di Malaysia Diberi Suntikan Vaksin Kosong, Perawat Diduga Kelelahan
Baca juga: Warga Malaysia di Singapura Ajukan Petisi agar Bisa Pulang Tanpa Menjalani Karantina Berbayar
Beberapa dari mereka yang berjuang di garis depan memerangi Covid-19 juga mengalami kesulitan mendapatkan makanan.
Dibebani oleh jam kerja yang berkepanjangan dan pasien yang terus berdatangan, dokter dan perawat di beberapa pusat perawatan Covid-19 yang terletak di pinggiran kota di sekitar ibu kota sulit mendapatkan makanan karena sebagian besar tempat makan di dekatnya tutup.

Pada Sabtu (24/7/2021), kelompok nirlaba Yellow House membeli dan mengemas makan siang untuk 10 petugas kesehatan di pusat penanganan Covid-19 yang terletak di jantung pinggiran ibu kota.
Dengan mengenakan alat pelindung diri hampir sepanjang waktu tanpa istirahat, para tenaga medis menjadi lapar karena mereka tidak bisa mendapatkan makan siang untuk diri mereka sendiri.
Yellow House sebagian besar bekerja dengan komunitas yang terpinggirkan dan kelompok ekonomi B40 berpenghasilan terendah di Malaysia.
Mereka mengatakan akan mencari dana untuk terus menyediakan makanan bagi puluhan pekerja di pusat itu selama beberapa minggu ke depan.
Malaysia mengizinkan restoran buka untuk dibawa pulang atau dikirim selama lockdown.
Tetapi banyak bisnis makanan tutup baik sementara atau permanen karena kurangnya pelanggan.
Orang-orang hanya diperbolehkan melakukan perjalanan sejauh 10 km dari tempat tinggal mereka untuk membeli makanan dan kebutuhan lainnya.
Sejak pembatasan ketat diberlakukan pada 1 Juni, ada peningkatan laporan tentang warga Malaysia yang membutuhkan bantuan makanan dan kelaparan.
Kampanye bendera putih yang diluncurkan pada akhir Juni mendorong warga Malaysia yang kesulitan, untuk mengibarkan bendera putih untuk menerima dukungan dan bantuan yang dimobilisasi masyarakat.
Beberapa platform online juga telah diluncurkan untuk memetakan orang-orang yang membutuhkan bantuan dan juga bank makanan yang menawarkan bantuan, dengan maksud untuk mempertemukan kedua belah pihak.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya dari Malaysia