India Dituduh Pakai Spyware Pegasus Israel ke Pengkritik Pemerintah
Dunia dikejutkan oleh laporan bahwa spyware Pegasus buatan Israel dapat diinstal secara diam-diam di ponsel. Pemerintah PM India Narendra…
Pemerintah India dihadapkan dengan skandal software peretas atau spyware Pegasus yang mengejutkan seluruh dunia.
Investigasi kolaboratif oleh organisasi nirlaba yang berbasis di Prancis, Forbidden Stories, dan organisasi HAM Amnesty International menemukan bahwa spyware Pegasus digunakan untuk mengawasi target potensial.
Lebih dari 300 nomor telepon India termasuk di antara hampir 50.000 yang ditargetkan di seluruh dunia. Nomor-nomor itu kemungkinan dianggap menarik bagi klien dari pembuat spyware, yakni NSO Group yang berbasis di Israel.
Basis data yang bocor dibagikan dengan Le Monde, The Guardian, Washington Post, Die Zeit, Suddeutsche Zeitung dan 10 organisasi berita global lainnya sebagai bagian dari penyelidikan yang dikenal sebagai Proyek Pegasus.
Mayoritas nomor-nomor yang diidentifikasi dalam daftar secara geografis terkonsentrasi di 10 negara: India, Azerbaijan, Bahrain, Hungaria, Kazakhstan, Meksiko, Maroko, Rwanda, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Di India, nomor-nomor yang masuk dalam daftar adalah milik politisi, puluhan jurnalis, aktivis, pengusaha, hakim Mahkamah Agung dan bahkan dua menteri dalam pemerintahan Narendra Modi, menurut situs berita The Wire, yang termasuk dalam penyelidikan global.
Musuh PM Modi menjadi target
"Jika Anda memindai daftar jurnalis dan warga negara yang masuk dalam daftar target Pegasus, mereka semua dikenal sebagai musuh atau pengkritik pemerintah saat ini. Bukankah itu kebetulan yang aneh? Ini memiliki efek yang mengerikan," kata komentator media Pamela Philipose, kepada DW.
"Mengapa pemerintah ini mengintai warganya sendiri, termasuk banyak yang menjalankan bisnis sah mereka sendiri? Perusahaan mengklaim spyware dijual secara eksklusif kepada pemerintah yang diperiksa di seluruh dunia untuk memerangi terorisme dan kejahatan serius lainnya. Ini sangat serius," ujar anggota Kongres Shashi Tharoor.
Sejauh ini, analisis forensik yang dilakukan pada 22 ponsel pintar di India yang nomornya termasuk dalam daftar, menunjukkan bahwa setidaknya ada 10 yang ditargetkan dengan spyware Pegasus, dan tujuh di antaranya berhasil.
Segera setelah laporan itu terungkap, parlemen dilanda kekacauan. Partai-partai oposisi menuntut dibentuknya penyelidikan independen.
Pemerintah bersikap defensif, menyebutnya sebagai "ekspedisi memancing," dan menolak untuk mengadakan penyelidikan independen setelah mengklaim bahwa mereka tidak terlibat dalam pengintaian.
Menteri Dalam Negeri Amit Shah merilis sebuah pernyataan yang menyerang Kongres dan berbagai organisasi internasional, menyebut mereka "penghalang" dan "pengganggu" yang bertujuan mempermalukan India di panggung dunia.
Apa itu spyware Pegasus dan bagaimana cara kerjanya?
Pegasus adalah spyware yang dapat diinstal secara diam-diam pada ponsel pintar, memungkinkan operator untuk mengekstrak pesan, foto dan email, merekam panggilan, dan secara diam-diam mengaktifkan mikrofon dan kamera.
Spyware ini mampu melakukan pengawasan pada tiga tingkatan: ekstraksi data awal, pemantauan pasif dan pengumpulan aktif.