Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri: Istri Pendiri Antivirus John McAfee Minta Penyelidikan Menyeluruh
Istri pendiri antivirus John McAfee tak percaya suaminya bunuh diri dan menuntut diadakan penyelidikan menyeluruh
TRIBUNNEWS.COM, SANT ESTEVE SESROVIRES - Istri pendiri antivirus John McAfee menuntut penyelidikan menyeluruh atas kematian suaminya, dengan mengatakan suaminya tidak tampak ingin bunuh diri saat terakhir kali mereka berbicara.
Pihak berwenang di Spanyol sedang melakukan otopsi terhadap jasad McAfee, tetapi mengatakan bahwa semua yang ada di tempat kejadian di selnya menunjukkan bahwa taipan Inggris-Amerika itu bunuh diri di penjara Spanyol.
Sebuah sumber resmi yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan kepada The Associated Press bahwa sebuah catatan bunuh diri telah ditemukan di saku McAfee.
Sumber, yang tidak berwenang untuk berbicara tentang penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung, menolak untuk mengomentari isi catatan tersebut.
Pengacara McAfee di Spanyol, Javier Villalba, mengatakan bahwa keluarga belum diberitahu oleh pihak berwenang tentang catatan itu.
Baca juga: Pendiri Antivirus John McAfee Tewas Gantung Diri di Penjara, Tak Lama Setelah Keputusan Ekstradisi
Baca juga: Otoritas Spanyol Perintahkan Otopsi Jasad Maestro Antivirus John McAfee yang Bunuh Diri di Penjara
Dalam pidato publik pertamanya sejak kematian pengusaha perangkat lunak pada hari Rabu (23/6) lalu, Janice McAfee mengatakan dia menginginkan penyelidikan menyeluruh untuk memberikan jawaban tentang ini bisa terjadi.
Ia mengatakan, ia dan suaminya berbicara pada hari dia ditemukan tewas.
"Kata-kata terakhirnya kepada saya adalah 'Aku mencintaimu dan aku akan meneleponmu di malam hari'," kata Janice McAfee di luar penjara Brians 2 di barat laut Barcelona, seperti dilansir dari The Washington Post.
"Kata-kata itu bukan kata-kata seseorang yang ingin bunuh diri," tambahnya.
Kuasa hukum Janice McAfee, Javier Villalba, mengatakan kepada wartawan Jumat (25/6), kliennya sedang menunggu otopsi resmi dilakukan dan keluarga telah meminta (otopsi) yang kedua dan independen.
Baca juga: Pendiri Antivirus McAfee Terancam Penjara hingga 100 Tahun atas Kasus Penipuan dan Penggelapan Uang
Baca juga: McAfee Prediksi Enam Ancaman Keamanan Ini akan Marak di 2021
Seorang sipir penjara mengatakan kepada CNN bahwa McAfee memiliki teman satu sel di penjara. Tapi orang itu tidak ada di sel saat McAfee ditemukan tewas.
Sipir itu menambahkan, orang lain sedang melakukan kegiatan normal lainnya di penjara.
John McAfee ditangkap di bandara Barcelona, Spanyol pada Oktober tahun lalu atas surat perintah yang dikeluarkan oleh jaksa di Tennessee, Amerika Serikat, yang menuntut hukuman penjara hingga tiga dekade karena diduga menghindari pajak lebih dari 4 juta dolar AS.
Sehari sebelum dia ditemukan tewas, Pengadilan Nasional Spanyol telah mengumumkan bahwa mereka menyetujui ekstradisi McAfee ke AS tetapi keputusan itu belum final.
"Kami sudah memiliki rencana tindakan untuk mengajukan banding atas keputusan itu," kata Janice McAfee kepada wartawan.
Baca juga: Kisah John McAfee, Si Jenius yang Liar dan Visioner dalam Urusan Teknologi Tapi Berakhir Tragis
Baca juga: Vladimir Putin: Rusia Siap Mengekstradisi Penjahat Cyber ke Amerika
“Saya menyalahkan pihak berwenang AS atas tragedi ini: Karena tuduhan bermotif politik terhadapnya, suami saya sekarang sudah meninggal,” katanya.
Hakim Pengadilan Nasional mengatakan John McAfee tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya bahwa dia dianiaya secara politik.
“Sebaliknya, menurut kesaksiannya sendiri, ia mengikuti pemilihan pendahuluan dari pihak tertentu untuk mempertahankan keyakinannya dengan hasil yang sedikit menguntungkannya,” tulis hakim dalam putusan yang dilihat AP.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email, Departemen Luar Negeri AS untuk pertama kalinya mengkonfirmasi kematian taipan itu, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
“Kami memantau dengan cermat penyelidikan otoritas lokal mengenai penyebab kematian. Kami siap memberikan semua bantuan yang sesuai untuk keluarga. Untuk menghormati keluarga selama masa sulit ini, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut,” sebut pernyataan itu. (Tribunnews.com/WashingtonPost/CNN/Hasanah Samhudi)