Senin, 6 Oktober 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Mahasiswi Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel di Yerusalem, Pihak Militer Klaim Diserang

Pasukan Israel menembak mati seorang wanita Palestina, Mai Afanah yang diduga mencoba menabrakkan mobil di wilayah Yerusalem, menurut tentara Israel.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Twitter France24
Angkatan Udara Israel dilaporkan telah melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, pada Rabu pagi (16/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel menembak mati seorang wanita Palestina, Mai Afanah yang diduga mencoba menabrakkan mobil di wilayah Yerusalem, menurut tentara Israel.

Menurut laporan Al Jazeera dari media Palestina, Mai Afanah merupakan mahasiswi doktoral berusia 29 tahun dari Abu Dis. 

Dia dilaporkan ditembak dan dibiarkan terluka di tempat kejadian pada Rabu (16/6/2021).

Militer Israel menyatakan Afanah berusaha menabrakkan mobilnya kepada kerumunan tentara asal negara Yahudi itu.

Lebih lanjut, militer juga mengklaim wanita tersebut keluar dari mobil dengan membawa pisau.

Baca juga: Pesawat Tempur Israel Membombardir Jalur Gaza Lagi

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza Balas Serangan Balon Api dari Palestina

Insiden ini terjadi di Kota Hizma, timur laut Yerusalem.

Seorang tentara dilaporkan mengalami luka ringan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan wanita ini meninggal karena mengalami luka-luka.

"Penghubung sipil Palestina memberi tahu kementerian kesehatan tentang kematian seorang wanita yang ditembak oleh (pasukan Israel) di Hizma," kata Kementerian dalam pernyataan.

Video yang viral menunjukkan mobil diduga milik Afanah yang tergeletak di pintu masuk kota.

Media Palestina melaporkan bahwa tidak ada ambulans yang tiba di tempat kejadian setelah dia ditembak.

Insiden penembakan ini terjadi di tengah meningkatkan ketegangan antara Israel dan Palestina.

Diketahui pawai pendudukan Yahudi untuk menandai pencaplokan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967 membuat warga Palestina geram.

Israel juga melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza setelah balon pembakar dikirim ke Israel.

Tidak ada korban jiwa dari serangan udara itu.

Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press.
Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press. (MAJDI FATHI / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

Ketegangan terjadi di tengah gencatan senjata pasca eskalasi kekerasan Israel dan Hamas Palestina bulan lalu.

Diketahui sebanyak 256 warga Palestina termasuk 66 anak-anak meninggal dunia karena berbagai serangan dari Israel selama 11 hari.

Di sisi lain, serangan kelompok pejuang Hamas menewaskan 12 orang termasuk dua anak-anak di Israel.

Eskalasi berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi secara internasional pada 21 Mei.

Serangan Israel setelah PM Baru Dilantik

Menurut laporan Al Jazeera pada Selasa (15/6/2021), serangan Israel di Jalur Gaza terjadi dua hari setelah Perdana Menteri Naftali Bennett dilantik. 

Bennett pada Minggu (13/6/2021) resmi menggulingkan Benjamin Netanyahu yang sudah berkuasa selama 12 tahun.

Pemerintah baru pada Senin menyetujui pawai yang dilakukan nasionalis sayap kanan Israel dan kelompok pro-pemukim melalui Yerusalem Timur.

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza Balas Serangan Balon Api dari Palestina

Baca juga: Israel Kembali Serang Gaza, Pesawat Tempur Tembaki Kamp Latihan

Ledakan menerangi langit malam di atas gedung-gedung di Kota Gaza saat pasukan Israel
menembaki daerah kantong Palestina, pada awal 16 Juni 2021.
Ledakan menerangi langit malam di atas gedung-gedung di Kota Gaza saat pasukan Israel menembaki daerah kantong Palestina, pada awal 16 Juni 2021. (MAHMUD HAMS / AFP)

Ribuan warga Yahudi mengibarkan bendera dan beberapa diantaranya meneriakkan "Matilah orang Arab" sambil berparade di Yerusalem Timur pada Selasa.

Menganggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengecam tindakan warganya dan mengatakan bahwa yang meneriakkan slogan rasis adalah "aib bagi rakyat Israel".

"Fakta bahwa ada kaum radikal yang bendera Israel mewakili kebencian dan rasisme adalah keji dan tak termaafkan," cuitnya.

March of the Flags menandai peringatan pendudukan Israel pada 1967 di bagian timur kota.

Pawai ini berlangsung di tengah ketegangan atas rencana pemindahan paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah.

Israel Serang Jalur Gaza

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved