KTT G7
China Kecam Pernyataan Kelompok G7, Sebut Amerika Punya Niat Jahat
China mengecam pernyataan bersama para pemimpin G7 yang mengritik Beijing atas berbagai masalah, sebagai campur tangan kotor dalam urusan internal.
7 Hal yang Disepakati oleh Para Pemimpin Dunia dalam Pertemuan Puncak KTT G7
Melansir Al Jazeera, berikut ini Tribunnews sajikan ringkasan dari pembahasan pertemuan G7 di Cornwall, Inggris:
1. Satu Miliar Dosis Vaksin
Kelompok G7 membuat rencana ambisius untuk menyediakan dosis vaksin bagi negara-negara kurang mampu yang sangat membutuhkannya.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson saat konferensi pers pada akhir KTT G7menuturkan bahwa kelompok tersebut akan menyediakan sekira 1 miliar dosis vaksin virus corona.
Setengah dari dosis vaksin yang dijanjikan G7 berasal dari AS dan 100 juta lainnya dari Inggris.
Sebagian besar dari dosis vaksin virus corona yang dijanjikan akan disalurkan melalui COVAX, sistem pembelian vaksin global yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Gavi, aliansi vaksin.
2. Investigasi Asal-usul Virus Corona yang Transparan
Kelompok G7 mendesak China untuk bekerja sama dengan Badan Kesehatan PBB dalam penyelidikan fase kedua dengan lebih "transparan" mengenai asal-usul pandemi virus corona.
"Kami menyerukan studi Origins Fase 2 Covid-19 yang diadakan WHO tepat waktu, transparan, dipimpin oleh para ahli, dan berbasis sains, seperti yang direkomendasikan oleh laporan para ahli di China," tegas kelompok G7 dalam pernyataan akhir mereka.
"Kami menyerukan studi Origins Fase 2 COVID-19 yang diadakan WHO tepat waktu, transparan, dipimpin oleh para ahli, dan berbasis sains termasuk, seperti yang direkomendasikan oleh laporan para ahli, di China," kata kelompok itu dalam pernyataan akhir mereka.
3. Meningkatkan Aksi Lawan Perubahan Iiklim
Perubahan iklim adalah fokus utama dari hari terakhir pembicaraan para pemimpin dengan negara-negara G7, yang secara resmi mendukung peningkatan aksi kolektif untuk mengatasi krisis lingkungan.
Ketujuh pemimpin juga setuju untuk meningkatkan kontribusi mereka untuk memenuhi janji pengeluaran yang terlambat sebesar $100 miliar per tahun untuk membantu negara-negara miskin mengurangi emisi karbon dan mengatasi pemanasan global, tetapi para juru kampanye mengatakan janji-janji tunai perusahaan hilang.
Bersamaan dengan rencana yang disebut, membantu mempercepat pendanaan infrastruktur di negara-negara berkembang dan pergeseran ke teknologi terbarukan dan berkelanjutan, tujuh ekonomi maju terbesar di dunia kembali berjanji untuk memenuhi target pendanaan iklim.