Selasa, 30 September 2025

Adu Mulut Soal Irlandia Utara di G7, Boris Johnson Sindir 'Wine Tua' yang Dibawa Macron

Johnson dikabarkan 'menyalahkan kondisinya' itu pada anggur merah mahal yang memang sengaja dibawa Macron sebagai hadiah untuk Joe Biden.

Geoff PUGH / POOL / AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers virtual tentang pandemi Covid-19, di dalam 10 Downing Street di pusat kota London pada 27 Januari 2021. Johnson mengatakan Rabu bahwa sekolah akan menjadi tempat pertama yang diizinkan untuk dibuka kembali, tetapi tidak sebelum 8 Maret paling cepat, setelah pemerintah menyelesaikan vaksinasi bagi orang-orang yang paling rentan pada pertengahan Februari. 

Namun ia hanya ingin menekankan bahwa perbandingan itu tidak tepat.

"Toulouse dan Paris (berada) pada kesatuan wilayah geografis, sedangkan Irlandia Utara berada di sebuah pulau," bunyi pernyataan itu.

Namun, klarifikasi Prancis ini 'gagal menenangkan' Inggris, karena Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Dominic Raab menggambarkan komentar Macron sebagai 'ofensif'.

Menurutnya, komentar Presiden Prancis itu menunjukkan bahwa ini bukan kali pertama para pemimpin Uni Eropa (UE) menyebut Irlandia Utara 'seolah-olah adalah semacam negara yang berbeda dengan Inggris'.

"Ini memiliki efek nyata pada komunitas di Irlandia Utara, menciptakan kekhawatiran besar. Bisa anda bayangkan jika kita berbicara tentang Catalonia, bagian Flemish dari Belgia, salah satu pendarat di Jerman, Italia utara, Corsica Prancis sebagai negara yang berbeda? Kami butuh sedikit rasa hormat di sini," tegas Raab.

Irlandia Utara didirikan dari Undang-undang (UU) Pemerintah Irlandia 1920 yang telah ditentang oleh Katolik Roma sejak itu dan provinsi tersebut tetap terbagi atas garis sektarian, dengan nasionalis ingin bersatu kembali dengan Republik Irlandia dan serikat pekerja ingin tetap menjadi bagian dari Britania Raya.

Kedua belah pihak telah menghadapi banyak konflik di abad berikutnya, namun kerusuhan itu sebagian diakhiri dengan penandatanganan Perjanjian Jumat Agung pada 1998 lalu.

Sedangkan meningkatnya ketegangan antara Prancis dan Inggris karena dipicu pertikaian mengenai masalah 'Brexit' yang sedang berlangsung dan status Irlandia Utara.

Terutama setelah pemimpin Prancis menyarankan agar provinsi itu tidak lagi menjadi bagian dari Inggris.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved