Kamis, 2 Oktober 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Serangan Udara Israel Robohkan Gedung Media Internasional, Rumah Pemimpin Hamas Juga Menjadi Target

Ketegangan di Gaza meningkat setelah serangan udara Israel menghancurkan gedung bertingkat yang digunakan oleh pers asing

MAJDI FATHI / NurPhoto / NurPhoto via AFP
Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan di Gaza meningkat setelah serangan udara Israel menghancurkan gedung bertingkat yang digunakan oleh pers asing, diikuti dengan penargetan rumah seorang pemimpin Hamas.

Dilansir Sky News, Israel menyerang gedung 12 lantai, satu jam setelah orang-orang diberitahu untuk mengevakuasi.

Menara al Jalaa di Kota Gaza, yang digunakan oleh kantor berita Al Jazeera, Associated Press (AP), dan yang lainnya, dihantam dua kali oleh pemboman Israel sekitar pukul 13.15 pada hari Sabtu (15/5/2021).

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Baca juga: Kutuk Keras Israel, Jokowi Bahas Situasi Palestina dengan Sejumlah Pimpinan Negara

Baca juga: Detik-detik Penghancuran Kantor Media di Jalur Gaza, Israel Hanya Beri Waktu Sejam Evakuasi

Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press.
Asap tebal membubung dari Menara Jala saat dihancurkan dalam serangan udara Israel di kota Gaza yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 15 Mei 2021. Angkatan udara Israel menargetkan Menara Jala 13 lantai yang menampung media Al-Jazeera yang berbasis di Qatar dan kantor berita Associated Press. (MAJDI FATHI / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

Penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia "sangat puas" bahwa tidak ada jurnalis yang terluka.

Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan:

"Bangunan itu berisi kantor media sipil, yang dijadikan tempat persembunyian oleh organisasi teror Hamas dan digunakan sebagai tameng manusia."

"Organisasi teror Hamas dengan sengaja menempatkan target militer di jantung daerah padat penduduk di Jalur Gaza."

Selama 15 tahun, kantor AP di lantai atas dan teras atap menjadi lokasi utama untuk meliput konflik Israel dengan penguasa Hamas di Gaza, termasuk perang pada tahun 2009 dan 2014.

Kamera kantor berita itu mengambil gambar langsung 24 jam ketika roket militan melengkung ke arah Israel dan serangan udara Israel menghantam kota dan daerah sekitarnya minggu ini.

Presiden dan CEO AP, Gary Pruitt, mengutuk serangan itu, menyebutnya "sangat mengganggu", dan mengatakan outlet media terkejut dan merasa ngeri.

"Kami nyaris menghadapi kematian yang mengerikan," katanya.

"Selusin jurnalis AP dan freelancer berada di dalam gedung dan untungnya kami dapat mengevakuasi mereka tepat waktu."

"Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini."

Sementara itu, Netanyahu bersikeras bahwa Israel melakukan segalanya untuk menghindari mereka yang tidak terlibat dalam serangan Hamas terhadap negaranya, termasuk serangan roket yang menewaskan satu orang Israel di dekat Tel Aviv.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved