Minggu, 5 Oktober 2025

Israel Serang Jalur Gaza

Israel Makin Brutal, Korban Jiwa Melonjak Jadi 137 Orang Termasuk 36 Anak Palestina dan 920 Cedera

Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada Sabtu (15/5/2021).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Anadolu Agency
Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang Jumat kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara dan peluru artileri pada Sabtu (15/5/2021).

Hingga Sabtu pagi ini, sedikitnya 137 warga Palestina, termasuk 36 anak-anak meninggal dunia dan 920 lainnya mengalami cedera.

Total korban eskalasi konflik Israel dengan Hamas di Palestina ini merupakan akumulasi sejak Senin (10/5/2021).

Dilansir Al Jazeera, korban tewas diperkirakan akan terus meningkat karena Israel baru saja mengirimkan serangan udara ke kamp pengungsi Al-Shati di Gaza.

Dua wanita dan tujuh anak-anak ditemukan tewas, dan masih ada korban yang terkubur reruntuhan.

Baca juga: Ahmad Basarah Dorong Parlemen Dunia Bahas Krisis Palestina-Israel

Baca juga: Aksi Demo Kecam Serangan Brutal Israel Meluas di Banyak Negara, di Berlin Diikuti Ribuan Orang

Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021.
Asap mengepul dari serangan udara Israel di kompleks Hanadi di Kota Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, pada 11 Mei 2021. (MOHAMMED ABED / AFP)

Sedikitnya 15 orang lainnya terluka, termasuk seorang bayi bernama Omar.

Serangan udara lain juga dilaporkan melanda sebuah rumah di Khan Yunis.

PBB mengatakan, diperkirakan 10.000 warga Palestina meninggalkan rumah mereka di Gaza untuk berlindung dari serangan Israel.

Ribuan orang tersebut, saat ini tinggal di gedung sekolah yang dikelola PBB di Gaza Utara.

Warga Palestina yang tinggal di daerah dekat perbatasan Gaza-Israel meninggalkan rumah mereka dengan truk pickup, keledai, dan berjalan kaki.

"Kami khawatir pada anak-anak kami, yang berteriak dan gemetar," kata salah satu pengungsi yang pergi dari rumahnya, Hedaia Maarouf dikutip dari The Guardian.

Enam anak-anak Palestina tewas oleh serangan brutal jet tempur Israel di Kamp Al-Shati di Gaza.
Enam anak-anak Palestina tewas oleh serangan brutal jet tempur Israel di Kamp Al-Shati di Gaza. (IST)

PBB juga mengatakan lebih dari 200 rumah dan 24 sekolah di Gaza hancur atau rusak parah karena serangan udara Israel dalam lima hari terakhir.

Akses air bersih terancam terbatas karena pemadaman listrik dan kerusakan jaringan pipa.

Hamas pada Sabtu pagi ini, menembakkan serangkaian roket lagi ke arah Israel dan menghantam Kota Ashdod.

Sembilan warga Israel dilaporkan tewas.

Tentara Israel mengatakan, ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di negara Yahudi itu hingga mereka menambah pasukan ke beberapa titik.

Sementara itu, kekerasan sedang terjadi antara pemukim Israel dan warga Palestina di Tepi Barat.

Setidaknya 11 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan keamanan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Polisi Israel Tembak Mati 11 Warga Palestina di Tepi Barat

Menurut perkembangan terakhir dipantau Tribunnews dari Al Jazeera, korban berjatuhan dalam insiden konfrontasi antara warga Palestina dengan polisi Israel di Tepi Barat.

Sebuah postingan media sosial oleh Shehab Agency menunjukkan pengunjuk rasa Palestina menggotong sejumlah orang yang terluka pada Sabtu (15/5/2021) ini di Nablus, dekat pos pemeriksaan Hawara.

Sabtu pagi ini, ribuan warga Palestina berdemo mengecam serangan Israel setelah shalat subuh.

Terpisah dari insiden itu, pasukan keamanan Israel juga menembak mati sedikitnya 11 warga Palestina yang melakukan protes di Tepi Barat.

Dilansir Anadolu Agency, 11 warga Palestina itu meninggal pada Jumat (14/5/2021) setelah bentrok dengan pasukan Israel

Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, tim medisnya menangani 11 korban jiwa dan 1.334 kasus cedera di berbagai bagian Tepi Barat yang diduduki.

Eskalasi konflik Palestina-Israel mulai memanas sejak awal Ramadhan dan meledak karena dipicu ancaman penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980.

Meski Israel mengklaim wilayah itu sebagai ibu kota, mayoritas komunitas internasional tidak memgakui.

Berita lainnya terkait Israel Serang Jalur Gaza

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved