Kamis, 2 Oktober 2025

Penanganan Covid

Jepang akan Perpanjang Keadaan Darurat Selama Tiga Pekan hingga Akhir Mei 2021

Jepang akan memperpanjang pemberlakuan keadaan darurat pada Jumat (7/5/2021) di Tokyo dan tiga perfektur lainnya sekira tiga pekan hingga akhir Mei.

Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
PM Jepang Yoshihide Suga di tangga pesawat di Bandara Haneda Tokyo, Minggu (18/4/2021) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jepang akan memperpanjang pemberlakuan keadaan darurat pada Jumat (7/5/2021) di Tokyo dan tiga perfektur lainnya sekira tiga pekan hingga akhir Mei 2021.

Melansir Reuters, kebijakan terbaru pemerintah Jepang ini diumumkan sebagai langkah untuk mengekang lonjakan kasus virus corona baru hanya beberapa bulan sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo.

"Pemerintah berharap keadaan darurat akan menahan gelombang keempat infeksi, tetapi kasus baru di Tokyo dan prefektur Osaka masih tinggi," kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura, yang juga bertanggung jawab atas tindakan pandemi.

Baca juga: 40 Persen Ekspor Vaksin dari Uni Eropa Ternyata Ditujukan ke Jepang

Baca juga: Terungkap, Profesor Korea Ternyata Dapat Dana dari Badan Intelijen untuk Menjelek-jelekkan Jepang

PM Jepang Yoshihide Suga di tangga pesawat di Bandara Haneda Tokyo, Minggu (18/4/2021) sore.
PM Jepang Yoshihide Suga di tangga pesawat di Bandara Haneda Tokyo, Minggu (18/4/2021) sore. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Dengan memperpanjang keadaan darurat mulai 11 Mei hingga 31 Mei akan meninggalkan margin kurang dari dua bulan sebelum dimulainya Olimpiade pada 23 Juli mendatang.

"Osaka secara khusus berada dalam situasi yang cukup berbahaya dengan sistem medisnya," kata Nishimura pada Jumat (7/5/2021).

Di awal pertemuan dengan panel ahli medis dan ekonomi, ia mencatat, jenis varian menyebar dengan cepat.

"Kami memiliki rasa bahaya yang kuat bahwa Tokyo bisa segera berubah menjadi situasi yang sama seperti Osaka."

Panel kemudian menyetujui rencana perpanjangan tersebut, kata Nishimura.

Persetujuan resmi pemerintah ditetapkan untuk kemudian hari, dengan Perdana Menteri Yoshihide Suga memberikan konferensi pers pada pukul 19.00 waktu setempat.

Semua tempat tidur rumah sakit untuk pasien kritis di prefektur Osaka sudah terisi.

Nishimura mengatakan, situasi medis di prefektur Hyogo yang berdekatan, tempat kota Kobe berada, juga buruk.

Di Tokyo saja terdapat 907 kasus baru infeksi novel coronavirus pada Jumat.

Secara nasional, Jepang telah mencatat 618.197 kasus infeksi dan sekitar 10.585 kematian akibat COVID-19.

Baca juga: Profesor Jepang: Vaksin Pfizer dan Moderna mRNA Terbukti Sangat Efektif Mengurangi Pandemi Corona

Baca juga: Malaysia Open 2021 Resmi Ditunda, Olimpiade Tokyo Ikut Terdampak

Api Olimpiade dipajang di Aquamarine Fukushima di Iwaki di Fukushima. Rabu (25/3/2020). Sehari setelah keputusan bersejarah untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020. -  Hajatan dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu mengatur kembali Olimpiade Tokyo setelah keputusan bersejarah untuk menunda acara olahraga terbesar di dunia karena pandemi virus coronavirus COVID-19 yang telah mengunci sepertiga planet ini. (AFP/Philip FONG)
Api Olimpiade dipajang di Aquamarine Fukushima di Iwaki di Fukushima. Rabu (25/3/2020). Sehari setelah keputusan bersejarah untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020. - Hajatan dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu mengatur kembali Olimpiade Tokyo setelah keputusan bersejarah untuk menunda acara olahraga terbesar di dunia karena pandemi virus coronavirus COVID-19 yang telah mengunci sepertiga planet ini. (AFP/Philip FONG) (AFP/PHILIP FONG)

Pemberlakuan Keadaan Darurat yang Diperpanjang

Nishimura mengatakan, pemerintah bertujuan untuk menempatkan prefektur Aichi, di Jepang tengah, dan prefektur Fukuoka di barat daya di bawah keadaan darurat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved