Minggu, 5 Oktober 2025

Saudi-Iran Gelar Negosiasi Rahasia, Pangeran MBS Ingin "Bersahabat" dengan Teheran

Kedua negara terlibat persaingan sengit memperebutkan pengaruh kawasan sejak 2016, setelah pengunjuk rasa Iran menggeruduk kedutaan Saudi di Teheran.

AFP
FILE 16 Maret 2019 - Pejuang militan Houthi memegang senjata mereka dan meneriakkan slogan-slogan selama pertemuan yang bertujuan untuk memobilisasi lebih banyak pejuang sebelum menuju ke medan perang. Warga Houthi Yaman ini bertempur melawan koalisi Arab yang dipimpin Kerajaan Saudi. 

Sejak menjabat pada Januari, Biden telah menjadikan Yaman sebagai prioritas dan fokus pada menghidupkan kembali upaya PBB yang terhenti untuk mengakhiri konflik.

Secara luas peperangan di Yaman ini dipandang sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.

Pangeran Mohammed mengatakan tidak ada negara yang menginginkan milisi bersenjata di sepanjang perbatasannya dan mendesak Houthi untuk duduk di meja perundingan.

MBS saat ini secara de facto memimpin Kerajaan Saudi. Ia menjabat menteri pertahanan, kepala dewan tertinggi untuk perusahaan minyak milik negara Saudi Aramco.

Ia juga pemimpin Dana Investasi Publik, mesin utama keuangan kerajaan yang ditugaskan untuk menjalankan upaya diversifikasi bisnis.

Wawancara yang lebih lunak itu menandai ulang tahun kelima Visi 2030, sebuah program Saudi yang diinisiasi MBS.

Program itu dimaksudkan memodernisasi kerajaan, menyapih ekonomi dari pendapatan minyak, dan memikat investasi asing untuk membangun sektor baru dan memacu penciptaan lapangan kerja.

Pangeran Mohammed berkata sebelum Raja Salman mengambil alih kekuasaan situasi negara lemah, dengan kementerian yang tersebar dan tidak ada kebijakan publik.

“Tidak ada yang akan dicapai tanpa posisi negara yang kuat yang menarik kebijakan dan menetapkan strategi dan menyelaraskannya dengan entitas yang berbeda,” katanya.

Riyadh bulan lalu mengajukan proposal gencatan senjata nasional untuk Yaman, tetapi Houthi menolaknya dengan mengatakan blokade Saudi di pelabuhan utama harus dicabut terlebih dahulu.

Pangeran Mohammed, yang menjadi Putra Mahkota sejak 2017 dalam kudeta internal yang menggulingkan putra mahkota sebelumnya, telah mengkonsolidasikan kekuasaan secara kokoh.(Tribunnews.com/Aljazeera/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved