Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

FOTO Tsunami Covid di India: Ada Ibu Angkut Mayat Anaknya Pakai Becak hingga Jenazah Antre Dibakar

Pasien yang tak mampu membayar biaya perawatan, memilih bunuh diri dengan melompat dari balkon rumah sakit.

aljazeera.com
Permpuan India berduka atas kematian anggota keluarga Covid-19 di New Delhi, India pada 24 April 2021. 

Krisis Virus Corona meluas di India membuat banyak daerah tanpa ambulans, tempat tidur rumah sakit, dan kehabisan oksigen.

Baca juga: Enam Hari Berturut-turut, India Masih Catat Lebih 300 Ribu Kasus Baru Covid-19

Sementara itu, kerabat yang putus asa telah beralih ke pasar gelap untuk mendapatkan pasokan medis bagi mereka yang terpaksa berobat di rumah mereka.

India mencatat 2.812 kematian akibat Covid-19 dalam semalam.

Harga tabung oksigen biasanya berharga sekitar $80 (6.000 rupee), tetapi para penjual menaikkan hingga $ 1.300 (50.000 rupee) per tabung (naik 16.00 %).

Dalam kasus yang paling kritis, mereka yang tidak bisa mendapatkan akses ke oksigen mati lemas.

Beberapa orang terpaksa melakukan bunuh diri dengan melemparkan diri mereka sendiri dari atap di tengah kekurangan rumah sakit.

Melansir BBC, (26/4/2021), rumah sakit yang penuh baik di Delhi, maupun kota lain seperti Noida, Lucknow, Allahabad, dan Indore.

Tidak ada tempat tidur pasien yang tersisa dan banyak pasien yang harus berbagi kasur dengan pasien yang lain. Ada yang tidur dengan kepala bersebelahan.

Ada yang tidur saling berbalik, dengan posisi kepala di atas, satu lagi di posisi bawah.

Banyak penderita Covid-19 tidak mendapatkan ruangan di rumah sakit, hingga banyak dari mereka meninggal di area parkir.

Mereka meninggal di saat menunggu kamar kosong yang mereka harapkan bisa ditempati.

Kremasi massal

Di beberapa kota dengan dampak terparah termasuk ibu kota, mayat dibakar di fasilitas darurat yang menawarkan layanan massal.

Saluran televisi di India, NDTV, menyiarkan gambar tiga petugas kesehatan di negara bagian Bihar timur sedang menarik tubuh di sepanjang jalan dalam perjalanan kremasi.

"Jika Anda belum pernah ke kremasi, bau kematian tidak akan meninggalkan Anda," kata Vipin Narang, profesor ilmu politik di MIT, Amerika Serikat dalam unggahan Twitternya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved