Kamis, 2 Oktober 2025

Boris Johnson Batalkan Kunjungan ke India, Saat Kasus Covid-19 Melonjak di Negara Itu

Rencana kunjungan kerja Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ke India dibatalkan pada Senin pagi waktu setempat.

Geoff PUGH / POOL / AFP
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. 

Strain yang memiliki 'mutasi ganda' ini dianggap bertanggung jawab atas lonjakan tajam kasus Covid-19 di negara itu.

Ilmuwan top Inggris mengatakan bahwa mereka berharap strain baru ini menjadi perhatian pemerintah Inggris.

Para Menteri negara itu pun kini tengah menghadapi tekanan yang meningkat untuk segera memasukkan India ke dalam 'daftar merah' negara yang harus diwaspadai penularannya.

Lebih dari 70 kasus strain baru telah diidentifikasi terjadi di Inggris dan Skotlandia, dan beberapa kasus telah ditemukan terjadi di Inggris namun tidak terkait dengan perjalanan.

Berbicara sesaat sebelum pengumuman, Menteri Perumahan Inggris Christopher Pincher sempat ditanya 'apakah India akan dimasukkan dalam 'daftar merah'?'.

"Daftar merah sering dilihat oleh para ahli yang memberikan saran kepada kami tentang di mana kami harus menerapkan pembatasan perjalanan. Yang pasti itu akan diperiksa lagi dalam waktu dekat dan terus ditinjau ulang, saya kira strain yang diduga berasal dari India, saat ini sedang diselidiki," kata Pincher.

Ia pun menegaskan bahwa pemerintah Inggris tentu akan mengambil tindakan berbasis sains.

"Kami belum cukup tahu tentang hal itu untuk memahami penularan dan virulensinya, tetapi kami pasti akan mengandalkan sains dan bertindak secepat yang kami butuhkan, saat kami membutuhkannya," tegas Pincher.

Sementara itu, Dr Susan Hopkins dari lembaga kesehatan masyarakat Inggris mengatakan bahwa mereka memang sedang menyelidiki strain tersebut.

Namun belum tahu apakah strain itu akan meningkatkan penularan, memperparah atau bahkan kebal terhadap vaksin.

Sedangkan Profesor Imunologi di Imperial College London, Danny Altmann menyampaikan bahwa dirinya meyakini strain ini akan cukup berpotensi meningkatkan penularan.

Ia pun merasa heran jika Inggris tidak memasukkan India ke dalam 'daftar merah'.

"Asumsi saya dari semua yang saya lihat adalah bahwa hal itu akan menjadi strain yang menjadi perhatian. Namun saya akan sangat terkejut jika India tidak masuk dalam daftar merah," tegas Altmann.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved