Penanganan Covid
Putin Terima Suntikan Vaksin Virus Corona Secara Tertutup, Jubir Kremlin: Percayalah Kata-kata Kami
Vladimir Putin menerima vaksinasi Covid-19 pada Selasa (23/3/2021) secara tertutup, setelah 3 bulan dinyatakan memenuhi syarat untuk melakukannya.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menerima vaksinasi Covid-19 pada Selasa (23/3/2021) secara tertutup.
Ia menerima dosis vaksin virus corona setelah tiga bulan dinyatakan memenuhi syarat untuk melakukannya.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov angkat bicara kepada CNN.
"Putin divaksinasi virus corona. (Dia) merasa baik. Besok dia memiliki hari kerja penuh," kata Peskov.
Tidak ada video atau gambar dari proses vaksinasi yang segera tersedia.
Baca juga: Tarik Dubesnya, Rusia Geram AS Sebut Putin Sebagai Pembunuh?
Baca juga: Disebut Pembunuh, Vladimir Putin Tantang Joe Biden Berdebat secara Live

Sebelumnya, Kremlin mengatakan itu bukan acara publik, tidak biasa bagi seorang pemimpin Rusia yang sering berpose di depan kamera, terkadang bertelanjang dada.
Sebelumnya pada Selasa, Peskov mengatakan bahwa alasan vaksinasi tidak dipublikasikan adalah karena Putin "tidak suka" divaksinasi di depan kamera.
"Anda harus mempercayai kata-kata kami," tambah Peskov.
Ketika ditanya mengapa pemimpin Rusia tidak berencana menunjukkan proses vaksinasi untuk publisitas, Peskov mengatakan Putin melakukan banyak hal untuk mempromosikan vaksinasi.
"Presiden mencurahkan sebagian besar waktu kerjanya untuk acara, pembicaraan, pertemuan terkait dengan vaksinasi, produksi vaksin, dan lain sebagainya," tuturnya.
"Mengenai vaksinasi di depan kamera, dia tidak pernah menjadi pendukungnya, dia tidak menyukainya," kata Peskov.
Baca juga: Rusia-AS Memanas, Presiden Joe Biden Sebut Vladimir Putin sebagai Pembunuh

Juru bicara Kremlin juga mengatakan jenis vaksin yang digunakan tidak akan diungkapkan.
Tetapi mengatakan bahwa itu akan menjadi salah satu dari tiga vaksin Rusia yang telah disetujui, yakni Sputnik V, EpiVacCorona atau CoviVac.
"Kami sengaja tidak mengatakan jenis vaksin apa yang akan dipakai presiden, sambil mencatat bahwa ketiga vaksin Rusia benar-benar dapat diandalkan dan efektif," kata Peskov.
Baca juga: Polisi Rusia Telah Tangkap 2.200 Warga yang Demo Anti-Putin

Media Sosial Ramai Membicarakan Putin
Pada hari yang sama, situs media sosial dipenuhi dengan ejekan bahwa pemimpin Rusia itu mungkin tidak memiliki vaksin sama sekali, dengan cemoohan tentang orang kuat Kremlin yang takut jarum, atau bahkan ingin menyembunyikan tato baru.
Namun, di balik olok-olok itu, ada kekesalan di antara beberapa pejabat bahwa tokoh paling terkemuka Rusia dan salah satu yang banyak dicari orang Rusia, awalnya tampak enggan untuk mendapatkan suntikan, meskipun telah memenuhi syarat untuk vaksinasi sejak akhir Desember.
Sekarang tampaknya Putin mungkin telah menyia-nyiakan kesempatan emas untuk mendorong orang-orang Rusia yang ragu-ragu untuk diinokulasi.
Baca juga: Bincang Perdana Putin dengan Biden, Bahas Normalisasi Hubungan AS-Rusia

Jajak Pendapat: 30 Persen Populasi Rusia Dukung Vaksinasi
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini oleh Levada Center, sebuah jajak pendapat non-pemerintah dan organisasi penelitian sosiologis independen, menunjukkan hanya sekitar 30% dari populasi negara yang mendukung vaksinasi.
Tingkat keragu-raguan vaksin yang begitu tinggi telah dikaitkan dengan ketidakpercayaan orang-orang Rusia terhadap lembaga medis mereka.
Ada juga kecurigaan luas di negara itu tentang kemanjuran tiga vaksin buatan sendiri, salah satunya, Sputnik V, dikembangkan dengan kecepatan sangat tinggi.
Pada Agustus, Sputnik V menjadi vaksin Covid-19 pertama yang disetujui di mana pun di dunia.
Namun, upaya untuk memenangkan perlombaan vaksin global itu, memicu kekhawatiran luas bahwa perkembangannya terpotong.
Meski hasil uji coba peer-review yang sekarang telah menunjukkan bahwa Sputnik V aman dan efektif.
Baca juga: Profil Alexei Navalny, Kritikus Vladimir Putin Sekaligus Pemimpin Oposisi Rusia
Vaksin Rusia 100 Persen Efektif Lawan Penyakit Parah dan Sedang
Dalam analisis sementara hasil uji coba Fase 3 vaksin yang diterbitkan di The Lancet, pada Februari, suntikan itu ditemukan 91,6% efektif melawan gejala Covid-19 dan 100% efektif melawan penyakit parah dan sedang.
Namun, jumlah orang Rusia yang sejauh ini diinokulasi tetap sangat rendah: kurang dari 7 juta yang memiliki setidaknya satu suntikan dari populasi yang mendekati 146 juta, menurut angka resmi terbaru.
Namun, itu tidak terjadi di Amerika Latin, di mana Sputnik V mengalami peningkatan popularitas di seluruh wilayah karena lebih banyak negara mengumumkan pengiriman dan kesepakatan untuk membeli vaksin Covid-19.
Setidaknya sembilan negara Amerika Latin sejauh ini telah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V.
Di antaranya yakni Argentina, Bolivia, Guatemala, Guyana, Honduras, Meksiko, Nikaragua, Paraguay dan Venezuela.
Distribusi vaksin juga telah dimulai di Argentina, Bolivia, Meksiko, Nikaragua, Paraguay dan Venezuela.
Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang mendanai produksi vaksin dan bertanggung jawab untuk menjualnya secara global.
Vaksin tersebut telah disetujui di setidaknya 56 negara, termasuk negara-negara Uni Eropa seperti Hungaria dan Slovakia.
Berita lain terkait Vladimir Putin
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)