Kamis, 2 Oktober 2025

POPULER Internasional: 5 Bangsawan Terkaya di Dunia | China Luncurkan Paspor Virus

China telah meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk pariwisata domestik, menjadikan China pencetus pertama dalam pembuatan "paspor virus".

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Kolase Tribunnews
POPULER Internasional: 5 Bangsawan Terkaya di Dunia | China Luncurkan Paspor Virus 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.

Keluarga kerajaan atau bangsawan identik dengan gaya hidup mewah dan harta yang melimpah. Lantas siapa bangsawan yang paling kaya di dunia?

Di Myanmar, seorang polisi dengan tegas menolak instruksi untuk menembak mati pengunjuk rasa (demonstran) antikudeta. Ia adalah Tha Peng.

Warga Papua marah karena Presiden Joko Widodo menawarkan pulau di Biak kepada Elon Musk untuk landasan peluncuran SpaceX.

Sementara itu, China telah meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk pariwisata domestik, ini menjadikan negara yang dipimpin Xi Jin Ping menjadi pencetus pertama kalinya di dunia dalam pembuatan "paspor virus".

1. 5 Bangsawan Terkaya di Dunia: Raja Thailand Paling Tajir, Ratu Elizabeth II Tak Masuk Daftar

Keluarga kerajaan atau bangsawan identik dengan gaya hidup mewah dan harta yang melimpah.

Selain kaya, mereka juga memiliki kehidupan misterius yang berbeda dari masyarakat pada umumnya.

Lantas siapa bangsawan yang paling kaya di dunia?

Dilansir SCMP, ternyata bangsawan berdarah biru paling kaya di dunia tahun ini adalah Raja Thailand, Vajiralongkorn. 

Untuk posisi kedua ada Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah.

Sementara itu bangsawan yang populer di dunia, Ratu Elizabeth II malah tidak masuk dalam 5 besar.

1. Raja Thailand Vajiralongkorn

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menyapa pendukung kerajaan setelah upacara Buddha untuk mendiang raja Chulalongkorn di Bangkok pada 23 Oktober 2020. Setelah berbulan-bulan, puluhan ribu mahasiswa dan rakyat Thailand demo anti-monarki, Raja Maha turun ke jalan, namun yang disapa adalah pengunjukrasa pengikut kerajaan.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menyapa pendukung kerajaan setelah upacara Buddha untuk mendiang raja Chulalongkorn di Bangkok pada 23 Oktober 2020. Setelah berbulan-bulan, puluhan ribu mahasiswa dan rakyat Thailand demo anti-monarki, Raja Maha turun ke jalan, namun yang disapa adalah pengunjukrasa pengikut kerajaan. (Mladen ANTONOV / AFP)

Raja Vajiralongkorn, atau Rama X, naik tahta tak lama setelah kematian ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej, pada tahun 2016.

Dia menjadi raja ke-10 dari Dinasti Chakri.

Saat ini asetnya bernilai hingga USD 43 miliar per-Januari 2021 atau sekira Rp 619,75 triliun.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Cerita Polisi di Myanmar Tolak Tembak Mati Demonstran, Pilih Mundur hingga Larikan Diri ke India

Tha Peng, seorang polisi Myanmar dengan tegas menolak instruksi untuk menembak mati pengunjuk rasa (demonstran) antikudeta.

Adapun instruksi itu diterimanya pada 27 Februari 2021, saat dia diminta membubarkan demonstran di Kota Khampat.

Tha Peng mengatakan, menurut aturan polisi, demonstran harus dihentikan dengan peluru karet atau ditembak di bawah lutut.

Namun, dia diberi perintah oleh atasannya untuk menembak demonstran sampai mati.

Polisi berusia 27 tahun itu yakin instruksi tersebut merupakan perintah militer Myanmar yang dikenal sebagai Tatmadaw.

Oleh sebab itu, dia menolak instruksi 'tembak mati demonstran' dan memilih mundur dari kepolisian.

Baca juga: Pengakuan Polisi Myanmar yang Lari Ke India: Perintah Junta Tembak Sampai Mereka Mati

Baca juga: Viral Biarawati Berlutut di Depan Polisi Myanmar Minta Tak Menyerang Anak-Anak: Tembak Saya Saja

 

Tak hanya itu, Tha Peng juga meninggalkan rumah dan keluarganya di Kota Khampat, lalu menyebrang ke negara bagian Mizoram timur laut India.

Perjalanannya ke Mizoram dilakukan selama tiga hari, tetapi kebanyakan dia tempuh pada malam hari untuk menghindari orang-orang yang mencarinya.

Dalam perjalanan itu, Tha Peng menutup-nutupi nama lengkapnya agar identitasnya tidak terbongkar.

Meski tak membeberkan secara rinci terkait identitasnya, Tha Peng tetap bisa melanjutkan perjalanan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Warga Papua Geram, Tolak Elon Musk Buat Landasan SpaceX di Pulau Biak: Akan Rusak Ekosistem

Warga Papua marah karena Presiden Joko Widodo menawarkan pulau di Biak kepada Elon Musk untuk landasan peluncuran SpaceX.

Dilansir The Guardian, warga Papua mengatakan kepada pemilik Tesla, Elon Musk bahwa perusahaannya tidak diterima di tanah Papua.

Menurut mereka, rencana landasan peluncuran SpaceX akan menghancurkan ekosistem dan menggusur warga lokal.

Elon Musk mendapat penawaran itu dari Presiden Joko Widodo pada Desember lalu.

Kepada The Guardian, seorang perwakilan pemerintah pekan ini mengatakan landasan peluncuran itu sedang dikembangkan dan telah berkonsultasi dengan pemerintah Papua serta warga setempat. 

Lebih lanjut dia mengatakan landasan tersebut akan membawa dampak ekonomi yang besar pada warga Biak dengan menyebutnya sebagai 'Pulau Luar Angkasa'.

Baca juga: SOSOK Nazaruddin Eks Demokrat yang Disebut Danai KLB, Beri Uang ke Peserta dari Maluku hingga Papua

Baca juga: Roket SpaceX SN10 Meledak hanya Delapan Menit setelah Berhasil Mendarat

Co-founder dan CEO Tesla Elon Musk berbicara selama peluncuran Cybertruck Tesla bertenaga baterai listrik di Tesla Design Center di Hawthorne, California pada 21 November 2019.
Co-founder dan CEO Tesla Elon Musk berbicara selama peluncuran Cybertruck Tesla bertenaga baterai listrik di Tesla Design Center di Hawthorne, California pada 21 November 2019. (FREDERIC J. BROWN / AFP)

Namun warga Biak menentang keras rencana itu.

Mereka menilai landasan peluncuran roket menyebabkan deforestasi, meningkatkan kehadiran militer, dan mengancam masa depan pulau itu.

Kepala suku di Pulau Biak, Manfun Sroyer mengaku khawatir orang Papua akan terusir dari rumah mereka.

"Landasan antariksa ini akan merusak tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap," katanya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. China Luncurkan Paspor Virus, Indonesia Belum Siap

(210106) - BEIJING, 6 Januari 2021 (Xinhua) - Pasien melakukan latihan yang dipimpin oleh staf medis di rumah sakit sementara yang diubah dari
(210106) - BEIJING, 6 Januari 2021 (Xinhua) - Pasien melakukan latihan yang dipimpin oleh staf medis di rumah sakit sementara yang diubah dari "Ruang Tamu Wuhan" di Wuhan, Provinsi Hubei China tengah, 10 Februari 2020. (Xinhua/Xiong Qi)

China telah meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk pariwisata domestik, ini menjadikan negara yang dipimpin Xi Jin Ping menjadi pencetus pertama kalinya di dunia dalam pembuatan "paspor virus".

'Paspor Virus' bisa diperoleh melalui program platform media sosial WeChat dimana sudah tersedia sertifikat digital yang menunjukan status terkait vaksinasi pengguna dan hasil tes virus.

Seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Selasa (9/3) mengungkapkan, bahwa sertifikat ini diluncurkan untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas negara.

Namun, sertifikat kesehatan internasional saat ini hanya tersedia untuk warga negara China dan belum wajib secara menyeluruh.

Sertifikat tersebut juga tersedia dalam bentuk kertas, atau disebut sebagai "paspor virus" dan merupakan pertama kalinya di dunia.

Selain China, Amerika Serikat dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang saat ini mempertimbangkan untuk pembuatan "paspor virus" tersebut.

Uni Eropa juga sedang mengerjakan vaksin "izin masuk hijau" yang akan memungkinkan warganya melakukan perjalanan ke luar negeri. Program China ini mencakup kode QR terenkripsi yang memungkinkan setiap negara memperoleh informasi kesehatan para pariwisata/turis.

"Kode kesehatan QR" dalam WeChat dan aplikasi ponsel cerdas China lainnya sudah diperlukan untuk dapat masuk ke transportasi domestik dan tempat lainnya di China. Aplikasi ini dapat melacak lokasi pengguna dan menghasilkan kode "hijau" apabila kesehatan pengguna tersebut dinyatakan baik.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved