Sabtu, 4 Oktober 2025

UPDATE: 150 Orang Luka-Luka dalam Gempa 7,3 SR di Jepang

Gempa ini tercatat 6 besar pada skala intensitas seismik terbesar  Jepang  di beberapa bagian Fukushima dan Miyagi

Foto Kyodo
Atap rumah di Kori Fukushima ambruk ke jalan raya menghalangi kendaraan lalu lintas. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, FUKUSHIMA - Gempa Jepang yang mengguncang lepas pantai Fukushima di Wilayah timur laut ‘Negeri Sakura’ mengakibatkan lebih dari 150 orang luka-luka. 

Sebelumnya dilaporkan 100 orang luka-luka.

Gempa berkekuatan 7,3 SR itu juga memutus aliran listrik dan air, dan mengganggu operasional kereta cepat.

Pada Senin (15/2/2021), kantor media Jepang, Kyodo melaporkan tidak ada korban jiwa yang tewas  dalam gempa  yang melanda daerah timur ‘Negeri Sakura’ pada pukul 23:07 waktu setempat pada Sabtu (13/2/2021).

Sementara dilaporkan tidak terjadi tsunami saat gempa mengguncang wilayah tersebut.

Gempa ini tercatat 6 besar pada skala intensitas seismik terbesar  Jepang  di beberapa bagian Fukushima dan Miyagi.

Baca juga: Indeks Pasar Modal Tokyo Jepang Melejit, Pertama Kali Dalam 30 Tahun Terakhir

Rekor tercatat saat gempa berkekuatan 9,0 magnitudo dan tsunami pada Maret 2011 yang menyebabkan lebih dari 15.000 orang tewas dan memicu krisis nuklir.

Pasca-gempa telihat sejumlah warga lelah saat merapikan dan membersihkan puing-puing di rumah dan toko mereka.

Di Koriyama di Fukushima, Yosuke Mashiko, 37 tahun, sedang membersihkan botol dan gelas pecah di pub bergaya Jepang "izakaya" yang ia jalankan.

Dengan bisnisnya yang sudah terpukul oleh penyebaran virus corona, Mashiko mengatakan, "Saya mengalami kerugian, meskipun saya tidak bisa menyalahkan siapa pun (untuk pandemi dan gempa)."

Baca juga: Perbaikan Jalur Kereta Api Shinkansen ke Wilayah Gempa Fukushima Jepang Butuh Waktu 10 Hari

Jonathan Stimmer, seorang mahasiswa doktoral berusia 34 tahun di Universitas Tohoku di Sendai, ibu kota Miyagi, mengatakan, "Saya lega mengetahui kami tidak menghadapi tsunami."

Dia berada di rumah ketika gempa terbaru terjadi.

Korban luka-luka dilaporkan terdapat di dua prefektur dan tujuh kota lainnya, termasuk Chiba, Kanagawa dan Saitama, demikian laporkan Kyodo News.

Gempa juga dirasakan di ibukota Jepang dan beberapa daerah lainnya.

Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan pada pertemuan anggota Kabinet di pagi hari bahwa pemerintah telah menerima laporan tentang banyak korban luka-luka tetapi tidak ada korban meninggal dunia dan mendesak warga  untuk tetap waspada.

"Kami ingin warga bertindak cepat dengan penuh kewaspadaan dan memperhatikan dengan seksama informasi yang diberikan oleh otoritas setempat," kata Suga, mencatat mungkin masih ada gempa dengan intensitas di atas 6 SR selama tujuh hari ke depan atau lebih.

Sejak akhir Sabtu, serangkaian gempa susulan yang tercatat hingga 4 pada skala intensitas telah terjadi. (Kyodo/Japan Today)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved