Selasa, 7 Oktober 2025

Berita Viral

Viral TikTok Pramugari Sebut Air di Pesawat Kotor, Imbau Penumpang untuk Tidak Pesan Teh atau Kopi

Seorang pramugari menyebut air di pesawat kotor, dan para ahli setuju Anda tidak boleh minum kopi atau teh di pesawat.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TikTok
Dalam video di TikTok, seorang pramugari menyebut air di pesawat kotor. Para ahli setuju Anda tidak boleh minum kopi atau teh di pesawat. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pramugari bernama Kat Kamalani (30) membagikan tips-tips saat penerbangan.

Di akun TikTok miliknya, Kat mengungkapkan kepada netizen untuk meminum hanya minuman dari kaleng atau botol saat di pesawat.

Dengan judul video "Do not eat these things on an airplane," Kat menceritakan mengenai kebersihan air di pesawat.

Video yang diunggah pada 13 Januari 2021 itu hingga kini telah dilihat lebih dari 2,3 juta kali.

"Aturan nomor satu, jangan pernah mengonsumsi cairan apa pun yang bukan berasal dari kaleng atau botol," katanya dalam video tersebut.

Ia menjelaskan bahwa "tangki air di pesawat menjijikan karena tidak pernah dibersihkan."

Baca juga: Viral Kisah Gadis Miliki Kumis dan Jenggot, Sempat Dipanggil Mas hingga Dipuji Cantik Tapi Ganteng

Baca juga: Viral Cewek Kerap Ditinggal Pria saat PDKT karena Minder Lihat Rumahnya, Begini Respons Orang Tua

Kat imbau penumpang untuk tidak pesan air di pesawat
Kat imbau penumpang untuk tidak pesan air di pesawat (TikTok)

Ia juga mengatakan, sebagian besar pramugari jarang minum kopi atau teh di pesawat.

Sebab, teh dan kopi dibuat dengan air panas yang sama dari mesin pembuat kopi, yang katanya "jarang dibersihkan kecuali rusak."

Mesin itu juga terletak tepat di samping WC.

Dia menyarankan untuk meminta air kemasan atau minuman ringan kaleng saja.

Simak videonya berikut.

Kaitannya dengan Studi

Sebuah studi air maskapai penerbangan oleh Hunter College NYC Food Policy Center di City University of New York dan DietDetective.com tahun 2019 menganalisis kualitas air minum pada 11 maskapai besar dan 12 maskapai regional.

"Kualitas air minum berbeda-beda menurut maskapai, dan banyak maskapai penerbangan mungkin menyediakan air yang tidak sehat bagi penumpang," menurut penelitian tersebut.

Sebuah 'skor kesehatan air' mulai dari 5 (terbaik) dan 0 (terburuk) diberikan kepada setiap maskapai penerbangan berdasarkan 10 kriteria yang berbeda, mulai dari laporan sampel air E. coli dan coliform yang positif hingga ukuran armada.

Setiap skor di atas 3 menunjukkan air minum yang relatif bersih, menurut penelitian tersebut.

Dari 10 maskapai besar yang diteliti, tujuh menerima skor di bawah 3.

"Kecuali Piedmont Airlines (4,3 poin), maskapai regional perlu meningkatkan keamanan air di dalam pesawat," tulis Charles Platkin, direktur eksekutif Pusat Kebijakan Makanan Hunter College NYC dan editor DietDetective.com, dalam studi tersebut.

Serupa dengan pernyataan Kat Kamalani, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penumpang "JANGAN PERNAH minum air di dalam pesawat yang tidak ada dalam botol tertutup. Jangan minum kopi atau teh di dalam pesawat."

Lebih jauh, studi tersebut juga menyarankan penumpang untuk tidak mencuci tangan di kamar mandi pesawat, tetapi gunakanlah hand sanitizer.

Pada 2011, pemerintah federal AS menerapkan Aircraft Drinking Water Rule (ADWR), yang mewajibkan maskapai penerbangan untuk menguji pasokan air mereka dari bakteri berbahaya guna menyediakan air minum yang aman bagi penumpang dan awak pesawat.

Pemerintah juga menetapkan bahwa maskapai penerbangan harus mendisinfeksi dan menyiram tangki air pesawat mereka setidaknya empat kali setahun, atau mendisinfeksi dan menyiram sekali setahun.

Sementara air di pesawat dipompa dari sistem kota, kualitasnya juga tergantung pada lokasi pesawat di dunia.

Kualitas juga dipengaruhi oleh kebersihan dan keamanan peralatan yang digunakan untuk mentransfer air ke pesawat, dari truk ke selang, menurut ADWR.

Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) adalah badan bertugas memantau kualitas air.

Tetapi Studi Air Maskapai Penerbangan 2019 menemukan kemungkinan "kurangnya penegakan hukum oleh EPA."

EPA hanya mengeluarkan sedikit sanksi dalam beberapa tahun terakhir, meskipun studi menemukan kuman di sebagian besar maskapai penerbangan.

Association of Flight Attendants-CWA (AFA) sebelumnya mengatakan kepada Business Insider hal yang sama: air di dalam pesawat diatur oleh EPA untuk memastikannya aman untuk diminum.

Tetapi "AFA tidak percaya bahwa peraturan ini berjalan cukup jauh atau diberlakukan dengan baik."

Airlines for America mengatakan kepada Business Insider, maskapai penerbangan bekerja sama dengan EPA untuk memastikan keamanan air, tetapi mereka menawarkan air kemasan untuk "memenuhi preferensi pelanggan."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved