Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Seorang Wanita di Jepang Bunuh Diri, Tinggalkan Sepucuk Surat Minta Maaf karena Terpapar Covid-19

Wanita tersebut sebelumnya mendapat perawatan medis di rumah setelah terinfeksi virus corona.

Editor: Dewi Agustina
msw.usc.edu
Ilustrasi bunuh diri terjun dari gedung 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang wanita berusia tiga puluhan tahun tewas bunuh diri di sebuah mansion di Tokyo dan meninggalkan memo minta maaf untuk sekelilingnya.

Wanita tersebut sebelumnya mendapat perawatan medis di rumah setelah terinfeksi virus corona.

"Saya minta maaf merepotkan kepada sekeliling karena masalah saya ini," demikian isi memo wanita yang bunuh diri tersebut.

Wanita itu dirawat di rumah setelah diketahui terinfeksi virus corona.

Situasi di tempat kejadian mengungkapkan bahwa wanita itu stres dan takut akan menyebarkan virus corona kepada tetangganya sehingga dia nekat bunuh diri.

Baca juga: Polisi Temukan Celana yang Diduga Milik Wanita Korban Pembunuhan di Karawang

Baca juga: Kalangan Chef Restoran di Jepang Minta Pemerintah Tinjau Ulang Panduan Subsidi Terdampak Covid-19

Organisasi terkait sedang menyelidiki sejarah rinci waktu itu.

Seorang pakar menekankan memang perlunya memahami kondisi mental dan merawatnya.

Michiko Ueda, seorang profesor di Universitas Waseda, yang sedang menyelidiki efek psikologis dari penyebaran virus corona, menunjukkan bahwa langkah-langkah diperlukan karena jumlah penerima perawatan di rumah meningkat.

"Infeksi virus corona tidak hanya menyebabkan kecemasan tentang kesehatan, tetapi juga kecemasan yang mungkin Anda wariskan kepada keluarga Anda dan berbagai semangat dibutuhkan saat mungkin dikecam oleh masyarakat," ungkap Associate Professor Ueda.

Banyak orang yang merasa terbebani, terkadang harus melakukan pekerjaan rumah tangga sambil mengkhawatirkan kesehatannya sendiri, dan komunikasi dengan orang luar juga dibatasi, sehingga cukup beban mental.

"Saya pikir mereka sedang terpojok sehingga perlu adanya penjagaan yang cukup, seperti tidak hanya memeriksa kondisi fisik oleh puskesmas, tetapi juga memahami kondisi mental lebih detail dan melakukan tindakan yang tepat," ujarnya.

Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan juga memiliki situs di mana kita dapat mencari konter konsultasi.

Baca juga: 28 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri Kembar di Baghdad Irak

Baca juga: Warga Metro Ditemukan Tewas Tergantung Dalam Kamar

Berikut linknya "http://shienjoho.go.jp/", menerima konsultasi melalui email, SNS, fax dan sebagainya, selain juga melalui telepon.

Di beberapa loket, ada kasus di mana tidak dapat menerima panggilan karena peningkatan konsultasi yang cepat, atau tidak dapat segera membalas email atau pesan SNS.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved