Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Donald Trump Tidak akan Menghadiri Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS, Biden: Hal yang Bagus

Presiden AS petahana, Donald Trump, menegaskan dirinya tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden sebagai penggantinya, pada 20 Januari 2021 mendatang

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
AFP
Joe Biden (kiri) dan Donald Trump (kanan). Presiden AS petahana, Donald Trump, menegaskan dirinya tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden sebagai penggantinya, pada 20 Januari 2021 mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS petahana, Donald Trump, menegaskan dirinya tidak akan menghadiri pelantikan Joe Biden sebagai penggantinya, pada 20 Januari 2021 mendatang.

Hal itu disampaikannya dalam cuitannya, sebelum akunnya ditutup permanen oleh Twitter.

"Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari," tulis Trump.

Ia mengutarakannya setelah massa pendukungnya menyerbu Capitol, dalam upaya membatalkan hasil pemilu pada November 2020 silam.

Keputusannya itu dianggap 'tidak biasa'.

Bagaimanapun, hal itu melanggar tradisi lama presiden yang menghadiri upacara pelantikan penerus mereka.

Kehadiran presiden menjadi simbolis dari transfer kekuasaan yang damai antar pemerintahan.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump datang untuk berbicara kepada pendukungnya di Ellipse, sebuah taman di dekat Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump datang untuk berbicara kepada pendukungnya di Ellipse, sebuah taman di dekat Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) waktu setempat. (AFP/Brendan Smialowski)

Baca juga: Akun Twitter Donald Trump Ditutup Permanen karena Dinilai Bisa Picu Kekerasan Lebih Lanjut

Meskipun begitu, presiden terpilih AS, Joe Biden, menyambutnya secara baik.

Biden mengatakan, ketidakhadiran Trump pada pelantikannya akan menjadi "hal yang bagus".

"Salah satu dari sedikit hal yang dia dan saya sepakati," ujarnya kepada wartawan di Wilmington, Delaware, pada Jumat (8/1/2021).

"Dia bahkan melebihi pengertian terburuk saya tentang dia."

"Dia telah mempermalukan negara, mempermalukan kami di seluruh dunia. Dia tidak layak memegang jabatan itu," imbuh Biden, dikutip Tribunnews dari Guardian.

Meskipun begitu, Biden akan senang jika Wakil Presiden AS, Mike Pence, menghadiri pelantikannya dan Kamala Harris.

Baginya, kehadiran pemimpin sebelumnya penting untuk menjaga preseden sejarah.

Baca juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden Calonkan Merrick Garland sebagai Jaksa Agung

Rencananya, Biden akan dilantik di tangga Capitol Hill.

Pelantikan dilaksanakan dalam pengawasan keamanan yang ketat.

Apalagi, setelah Capitol Hill dibobol dan dirusak oleh para pendukung Trump pada Rabu (6/1/2021) lalu.

Biden mengatakan, dia memiliki kepercayaan penuh pada Secret Service, badan yang bertanggung jawab atas keamanan pada pelantikannya.

Presiden terpilih AS percaya acara pelantikannya akan berlangsung tanpa hambatan.

Upacara pelantikan presiden yang biasanya menarik ribuan penonton dan diakhiri dengan parade, terpaksa diminimalisir agendanya karena pandemi virus corona.

Panitia pelantikan telah meminta para pendukung untuk tidak menghadiri acara tersebut.

Malahan, panitia pelantikan berencana untuk mengadakan 'parade virtual' di seluruh negeri.

Baca juga: Pasca-Rusuh di Capitol, Sejumlah Pendukung Trump Jadi Buron, Ini Foto-fotonya

Bukan Pertama Kalinya

Keputusan Trump untuk tidak menghadiri pelantikan Biden-Harris bukanlah satu-satunya yang terjadi di sepanjang sejarah Amerika.

Ada beberapa presiden yang tidak menghadiri pelantikan penggantinya.

Mereka adalah John Adams, John Quincy Adams, dan Andrew Johnsn, presiden AS pertama yang dimakzulkan.

Dikutip Tribunnews dari BBC, Andrew Johnson adalah presiden AS terakhir yang melewatkan pelantikan penggantinya.

Itu terjadi pada 1869.

Ada pula Richard Nixon yang tidak menghadiri pelantikan Gerald Ford, setelah pengunduran dirinya.

Presiden AS yang pernah melewatkan pelantikan penggantinya adalah Andrew Johnson, pada 1869.

Akui Kekalahan

Setelah kampanye selama berbulan-bulan untuk mempertahankan kekuasaan, Trump pada Kamis (7/1/2021) waktu setempat, akhirnya mengakui kekalahannya untuk pertama kalinya.

Hal itu disampaikannya dalam video berdurasi 2,5 menit, yang diunggah di Twitter.

"Pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari," ujarnya.

Baca juga: Potret Wanita Pendukung Trump yang Rela Terbang Pakai Jet Pribadi Demi Ikut Aksi di Capitol

Namun, Trump tidak menyebut nama Biden sebagai presiden terpilih.

Dia juga tetap menyebut klaim tak berdasar bahwa terdapat kecurangan pada pemilu.

Hingga kemudian, Twitter resmi menutup akun @realDonaldTrump secara permanen.

Alasan Twitter menutup akun Donald Trump adalah karena akun tersebut dianggap bisa memicu kekerasan lebih lanjut.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved