Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Muncul Varian Baru Virus Corona, 5 Negara Ini Larang Penerbangan dari Inggris

Belanda melarang penerbangan dari Inggris mulai 20 Desember 2020 sejak pukul 06.00 pagi hingga 1 Januari 2021.

Editor: Hasanudin Aco
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Inggris telah mengakui adanya mutasi varian baru virus corona di wilayahnya.

Varian baru tersebut bahkan disebut menyebar dengan lebih cepat.

Melansir Kompas.com, Sabtu (19/12/2020), Kepala Tenaga Medis Inggris Chris Witty mengatakan pemerintah telah melaporkan temuan varian baru virus corona ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, terkait dengan temuan varian baru virus corona ini, sejumlah negara pun mengambil upaya pencedagah dengan melarang penerbangan masuk dari Inggris.

Baca juga: Cegah Corona, Boris Johnson Perketat Pembatasan Sosial di London dan Inggris Tenggara Saat Natal

Mana saja negara yang telah dan masih mempertimbangkan melarang penerbangan dari Inggris?

1. Belanda

Belanda melarang penerbangan dari Inggris mulai 20 Desember 2020 sejak pukul 06.00 pagi hingga 1 Januari 2021.

Warga juga diminta tidak bepergian ke luar negeri, kecuali mendesak.

Keputusan tersebut diambil beberapa jam setelah Inggris mengumumkan perintah tinggal di rumah untuk memperlambat penyebaran virus baru.

“Menunggu informasi lebih lanjut dan penjelasan tentang situasi epidemiologi di Inggris, (lembaga kesehatan masyarakat) merekomendasikan pembatasan masuknya jenis virus ini dari Inggris dengan membatasi atau mengontrol pergerakan penumpang," tulis pernyataan Pemerintah Belanda dalam situsnya dikutip dari Independent.

Mengutip dari Euro News, pada awal Desember 2020, pengambilan sampel di Belanda telah mengungkapkan temuan virus corona dengan varian serupa di Inggris. Saat ini para ahli telah melacak kasus yang berpotensi terkait.

2. Belgia

Belgia juga mengumumkan pelarangan semua penerbangan dan kereta api dari Inggris. Larangan tersebut berlaku mulai Minggu (20/12/2020) tengah malam dan akan diberlakukan setidaknya selama 24 jam.

"Kita akan lihat nanti apakah kita memerlukan tindakan tambahan," ujar Perdana Menteri Alexander De Croo dikutip dari BBC.

3. Jerman

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved